WahanaNews.co | Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah memicu kekhawatiran, setelah memohon kepada pemerintah AS untuk berinvestasi dalam pesawat ruang angkasa bertenaga nuklir guna membuat posisinya terdepan dalam perlombaan ruang angkasa.
Pejabat badan tersebut bersaksi di sidang subkomite Sains, Luar Angkasa, dan Teknologi dan menyerukan senjata baru, untuk membantu AS mencapai Mars sebelum Rusia dan China.
Baca Juga:
Forum Xiangshan 2025: China Tunjukkan Taring Baru di Kancah Keamanan Global
NASA meminta anggota parlemen AS untuk menginvestasikan lebih banyak sumber daya untuk meneliti dan mengembangkan roket bertenaga nuklir.
Agensi tersebut mengatakan, sumber daya ini akan membantu manusia mencapai planet hanya dalam tiga sampai empat bulan.
Ini adalah separuh waktu yang dibutuhkan roket berbahan bakar kimia biasa.
Baca Juga:
Beijing Pamer Kekuatan, Fujian Jadi Simbol Kebangkitan Armada Laut China
Penasihat senior NASA untuk Anggaran dan Keuangan, Bhavya Lal, mengatakan bahwa China secara agresif berinvestasi dalam berbagai teknologi ruang angkasa, termasuk tenaga nuklir dan propulsi, untuk memenuhi ambisi mereka demi kehadiran manusia yang berkelanjutan di bulan, serta misi ilmu pengetahuan luar angkasa dan Mars.
“Amerika Serikat perlu bergerak dengan langkah cepat untuk tetap kompetitif dan tetap menjadi pemimpin dalam komunitas antariksa global,” ujarnya, dilansir dari laman Express, Minggu (24/10/2021).
Ini terjadi setelah China diduga menguji rudal berkemampuan nuklir hipersonik yang membuat pejabat AS lengah.