WahanaNews.co | Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah memicu kekhawatiran, setelah memohon kepada pemerintah AS untuk berinvestasi dalam pesawat ruang angkasa bertenaga nuklir guna membuat posisinya terdepan dalam perlombaan ruang angkasa.
Pejabat badan tersebut bersaksi di sidang subkomite Sains, Luar Angkasa, dan Teknologi dan menyerukan senjata baru, untuk membantu AS mencapai Mars sebelum Rusia dan China.
Baca Juga:
Selangkah Lagi, TikTok Bakal Dilarang di AS
NASA meminta anggota parlemen AS untuk menginvestasikan lebih banyak sumber daya untuk meneliti dan mengembangkan roket bertenaga nuklir.
Agensi tersebut mengatakan, sumber daya ini akan membantu manusia mencapai planet hanya dalam tiga sampai empat bulan.
Ini adalah separuh waktu yang dibutuhkan roket berbahan bakar kimia biasa.
Baca Juga:
WN China Buronan Kasus Pencucian Uang Judi Online Ditangkap Polri di Batam
Penasihat senior NASA untuk Anggaran dan Keuangan, Bhavya Lal, mengatakan bahwa China secara agresif berinvestasi dalam berbagai teknologi ruang angkasa, termasuk tenaga nuklir dan propulsi, untuk memenuhi ambisi mereka demi kehadiran manusia yang berkelanjutan di bulan, serta misi ilmu pengetahuan luar angkasa dan Mars.
“Amerika Serikat perlu bergerak dengan langkah cepat untuk tetap kompetitif dan tetap menjadi pemimpin dalam komunitas antariksa global,” ujarnya, dilansir dari laman Express, Minggu (24/10/2021).
Ini terjadi setelah China diduga menguji rudal berkemampuan nuklir hipersonik yang membuat pejabat AS lengah.
Rudal itu diduga mengitari dunia di orbit rendah Bumi sebelum menuju sasaran yang dituju.
Roket berkemampuan nuklir itu dikatakan telah membawa kendaraan luncur hipersonik yang memungkinkannya melakukan perjalanan dengan kecepatan tinggi.
NASA mendesak pemerintah AS untuk meningkatkan pertahanan luar angkasa mereka karena China tampaknya memajukan teknologi luar angkasa dalam kurun waktu yang sangat cepat. [qnt]