Kondisi ini juga membatasi kemampuan untuk membayar impor bahan bakar.
Hamid mengatakan pejabat sektor listrik negara telah bekerja untuk mencegah kekurangan bahan bakar selama dua bulan terakhir, namun konsumsi yang lebih tinggi membuat tugas lebih sulit.
Baca Juga:
Kereta Cepat Jakarta Bandung Akan Test Commissioning, Tokoh Masyarakat Dilibatkan
Pemerintah Bangladesh juga telah memutuskan untuk menghentikan pengoperasian pembangkit listrik tenaga batu bara mulai Selasa esok karena terbatasnya bahan bakar selama beberapa hari ke depan sehingga diprediksi akan memperburuk keadaan, ujar seorang pejabat senior dari kementerian energi.
"Hanya hujan yang bisa memberi kami sedikit kelegaan karena permintaan listrik berkurang saat hujan," kata pejabat yang menolak disebutkan namanya karena tidak berwenang berbicara kepada media.
Pemadaman listrik yang sering terjadi juga menuai kritik dari partai-partai oposisi.
Baca Juga:
PLN Normalkan Aliran Listrik 89.158 Pelanggan Pascagempa Mentawai
"Seluruh negeri hampir tidak memiliki aliran listrik. Orang-orang sakit karena cuaca yang sangat panas," kata Ruhul Kabir Rizvi, pemimpin senior oposisi utama Partai Nasionalis Bangladesh.[eta]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.