Ketika ditanya dampaknya pada negosiasi perjanjian nuklir dengan Iran yang buntu, Sullivan mengatakan: "Para perunding telah kembali ke ibu kota masing-masing dan kami akan melihat apa yang terjadi nanti pada diplomasi perjanjian nuklir itu."
Dia mengatakan, Presiden Joe Biden tetap berkomitmen kuat untuk menghentikan program senjata nuklir Iran.
Baca Juga:
Balas Israel, Iran Disebut Bakal Tingkatkan Kekuatan Hulu Ledak
"Yang ingin saya katakan adalah, satu-satunya hal yang lebih berbahaya daripada rudal balistik dan kemampuan militer canggih Iran adalah kemampuannya memiliki itu semua dan (juga) senjata nuklir," katanya.
Keberadaan sistem pertahanan rudal Amerika Serikat di lokasi sedekat Irak berpotensi membuat persenjataan jarak jauh Iran menjadi tidak berguna.
Pasalnya, setiap misil dapat langsung dihancurkan saat baru tinggal landas.
Baca Juga:
Elon Musk Beberkan Alasan Tangguhkan Akun X Pemimpin Tertinggi Iran
Pasukan AS yang menempati kompleks Bandara Internasional Erbil sebelumnya pernah diserang oleh roket dan pesawat nirawak (drone), yang menurut Washington dilakukan oleh kelompok milisi dukungan Iran.
Namun serangan semacam itu tidak terjadi dalam beberapa bulan terakhir.
Departemen Pertahanan AS mengalihkan semua pertanyaan terkait komentar Sullivan kepada Departemen Luar Negeri, yang mengawasi perjanjian bantuan keamanan dengan negara lain.