WahanaNews.co | Banjir besar merendam Death Valley, California, Amerika Serikat, pada Jumat (5/8) waktu setempat.
Banjir langka itu membuat membuat sekitar 1.000 orang terjebak dan merendam mobil-mobil serta menutup semua jalan masuk dan keluar dari taman nasional yang terkenal kering, bahkan dijuluki sebagai tempat terpanas di bumi itu.
Baca Juga:
16 Desa di Aceh Barat Terendam Banjir, Air Capai 50 Sentimeter
Dilansir dari kantor berita AFP, Sabtu (6/8/2022), tidak ada cedera yang dilaporkan akibat banjir langka tersebut, menurut National Park Service.
"Jumlah curah hujan yang belum pernah terjadi sebelumnya menyebabkan banjir besar," kata National Park Service dalam sebuah pernyataan. Disebutkan bahwa ada sekitar 500 pengunjung dan 500 staf saat ini tidak dapat keluar dari taman yang terletak di Gurun Mojave, California Timur tersebut.
National Park Service menyatakan, air banjir merobek bagian jalan beraspal dan mendorong kontainer sampah ke mobil-mobil yang diparkir, menyebabkan kendaraan bertabrakan.
Baca Juga:
BPBA Lapor Dua Desa di Aceh Jaya Terendam Banjir Setinggi 1,2 Meter
Hujan juga membanjiri kantor dan hotel.
Sebanyak 1,46 inci (3,7 sentimeter) hujan turun di area Furnace Creek di Death Valley, hampir menyamai rekor harian sebelumnya sebesar 1,47 inci.
Curah hujan tahunan rata-rata kurang dari dua inci per tahun.
Temperatur yang lebih tinggi yang disebabkan oleh perubahan iklim berarti atmosfer menahan lebih banyak kelembaban, melepaskan lebih banyak hujan.
Menurut pakar iklim PBB, bahkan jika dunia berhasil membatasi pemanasan hingga 1,5 derajat Celcius, beberapa wilayah akan mengalami peningkatan frekuensi, intensitas, dan kuantitas hujan lebat.
Risiko episode hujan lebat meningkat dengan kenaikan suhu. [rsy]