WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kekhawatiran mendalam menyelimuti warga Amerika. Bukan karena ancaman asing, tetapi karena gambaran suram tentang masa depan negara mereka sendiri.
Survei terbaru yang dilakukan oleh YouGov mengungkap bahwa banyak orang dewasa di Amerika Serikat percaya bahwa negara mereka mungkin tak lagi menjadi kekuatan global dalam waktu dekat.
Baca Juga:
Jenderal Armageddon Dicopot dari Jabatannya Sebagai Kepala Pasukan Ruang Angkasa
Survei ini dilakukan secara daring pada pertengahan Juni terhadap 1.111 responden dewasa di seluruh AS.
1. Keruntuhan Ekonomi dan Perang Saudara
Sebanyak 21% responden menyatakan bahwa sangat mungkin Amerika akan kehilangan statusnya sebagai negara adidaya dalam 10 tahun ke depan.
Baca Juga:
Dianggap Sukses Cegah Perang Saudara, Putin Puji Pasukannya Sendiri
Ditambah 24% yang menyebut kemungkinan itu "agak mungkin", maka hampir separuh dari total responden percaya posisi dominan AS di panggung dunia akan runtuh.
Sebanyak 45% responden memprediksi keruntuhan ekonomi total sebagai skenario yang masuk akal.
Bahkan 40% lainnya percaya negara mereka bisa mengalami perang saudara, dan angka yang sama memperkirakan akan ada keruntuhan menyeluruh atas hukum dan ketertiban.
2. Ancaman Fasisme dan Hancurnya Demokrasi
Tak hanya ekonomi dan stabilitas sosial, sistem politik AS juga dinilai rapuh. Sebanyak 38% responden menganggap Amerika tidak akan lagi menjadi negara demokrasi dalam satu dekade ke depan.
Bahkan 31% memprediksi munculnya kediktatoran fasis, sementara 20% lainnya menyebut potensi kediktatoran komunis.
Survei ini juga menunjukkan bahwa hanya 43% responden percaya sistem politik AS saat ini berfungsi cukup baik.
Namun pandangan ini sangat terpolarisasi: 69% pemilih Republik menyebut sistemnya masih bekerja, dibanding hanya 26% dari kalangan Demokrat.
3. Krisis Konstitusional Makin Nyata
Yang lebih mengkhawatirkan, 56% responden menyatakan bahwa Amerika tengah mengalami krisis konstitusional.
Angka ini melonjak tinggi di kalangan Demokrat, yaitu mencapai 82%, sementara hanya 26% pemilih Republik memiliki pandangan serupa.
Survei juga menyoroti perasaan takut terhadap arah urusan global: 47% pemilih Demokrat mengaku sangat takut, dibandingkan hanya 10% dari kalangan Republik, dan 30% dari independen.
Kekerasan dan Disinformasi Jadi Momok
Mayoritas warga AS, sekitar 67%, merasa bahwa kekerasan politik dan penyebaran misinformasi meningkat tajam dalam satu dekade terakhir.
Separuh dari mereka bahkan meyakini situasi tersebut jauh lebih parah di AS dibandingkan negara demokrasi lain di dunia.
Kesimpulan dari survei ini sangat mencolok: ketidakpercayaan warga terhadap arah negaranya sendiri semakin dalam, dan ancaman paling besar terhadap masa depan Amerika tampaknya justru datang dari dalam.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]