WahanaNews.co | Komandan pasukan India dan China menggelar pertemuan guna membahas langkah-langkah penarikan pasukan dari daerah-daerah yang diperebutkan di sepanjang perbatasan di Himalaya yang disengketakan.
Pertemuan ini untuk meredakan kebuntuan selama 17 bulan yang kadang-kadang menyebabkan bentrokan mematikan, kata seorang juru bicara militer India seperti dilansir Associated Press, Minggu (10/10/2021)
Baca Juga:
Sosok Sheikh Hasina, PM Bangladesh Kabur ke India yang Mundur-Kabur karena Demo
Para komandan militer itu bertemu setelah jeda dua bulan, sementara pernyataan bersama kemungkinan akan dikeluarkan hari Senin, kata Kolonel Sudhir Chamoli, juru bicara militer India.
Belum ada rincian yang tersedia dan tidak ada komentar langsung dari pihak China.
Sejak Februari, baik India dan China menarik pasukan dari beberapa lokasi di mana mereka berhadap-hadapan dan siap tempur di tepi utara dan selatan Pangong Tso, Gogra dan Galwan Valle. Tetapi kedua belah pihak terus mempertahankan pasukan tambahan sebagai bagian dari pengerahan bertahap.
Baca Juga:
PM Bangladesh Undur Diri, Hasina Mengungsi ke India
Pengerahan pasukan tambahan juga dilakukan di Dataran Demchok dan Depsang, kata laporan media India.
Kebuntuan berkepanjangan membuat kedua belah pihak melanjutkan pengerahan pasukan di front Ladakh pada musim dingin kedua berturut-turut dalam suhu beku Himalaya.
Pembicaraan antara komandan pasukan itu terjadi di tengah rasa frustrasi yang diungkapkan oleh panglima militer India atas apa yang disebutnya sebagai pengerahan besar-besaran pasukan dan persenjataan oleh pihak China.
“Ya, ini adalah masalah yang mengkhawatirkan di mana pembangunan skala besar terjadi dan terus berlangsung, dan untuk mempertahankan pembangunan semacam itu, ada pembangunan infrastruktur dalam jumlah yang sama di pihak Tiongkok," kata Jenderal MM Naravane, Sabtu (09/10/2021).
“Jadi, itu berarti mereka (China) ada di sana untuk menetap. Kami terus mencermati semua perkembangan, tetapi jika mereka ada di sana, kami juga di sana untuk menetap,” katanya.
Jet tempur India tampak berpatroli di wilayah perbatasan yang disengketakan dengan China
Suhu di front Ladakh sendiri turun menjadi 30 derajat di bawah nol Celcius sekitar bulan Januari.
Dengan suhu tersebut, pasukan dari kedua belah pihak biasanya mundur ke posisi bertahan tradisional mereka di musim panas agar bisa sedikit hangat, tetapi terus dekat dengan perbatasan yang disengketakan sejak awal pertempuran pada Mei tahun lalu.
Kedua negara menempatkan puluhan ribu tentara yang didukung oleh artileri, tank, dan jet tempur di sepanjang perbatasan de facto yang disebut Garis Kontrol Aktual.
Tahun lalu, 20 tentara India tewas dalam bentrokan dengan tentara China yang melibatkan tongkat, batu, dan baku hantam tangan kosong di sepanjang perbatasan yang disengketakan. China mengatakan kehilangan empat tentara.
Garis Kontrol Aktual memisahkan wilayah yang dikuasai China dan India dari Ladakh di barat hingga negara bagian Arunachal Pradesh di timur India, yang diklaim China secara keseluruhan.
India dan China terlibat perang mematikan di perbatasan pada tahun 1962.
Sejak kebuntuan dimulai tahun lalu, China membangun puluhan bangunan tahan cuaca besar di sepanjang LAC di Ladakh timur untuk pasukan mereka tinggal selama musim dingin.
Helipad baru, pelebaran landasan udara, barak baru, situs peluru kendali permukaan-ke-udara baru dan lokasi radar juga telah dilaporkan oleh media India. [dhn]