WahanaNews.co | Pemerintah Rusia ikut berkomentar soal lengsernya Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson sebagai ketua Partai Konservatif.
Istana kepresidenan Rusia atau Kremlin mengatakan pihaknya berharap bahwa "lebih banyak orang profesional" akan berkuasa di Inggris.
Baca Juga:
Ribuan Tentara Rusia Siap Perang di Timur dan Selatan Ukraina
"Kami berharap suatu hari nanti di Inggris Raya akan lebih banyak orang profesional yang dapat membuat keputusan melalui dialog, akan berkuasa," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan seperti diberitakan kantor berita AFP, Jumat (8/7/2022).
"Tapi saat ini hanya ada sedikit harapan untuk itu," imbuh jubir Presiden Rusia Vladimir Putin itu.
Hubungan antara Moskow dan London telah buruk selama bertahun-tahun dan hampir runtuh setelah Putin mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari.
Baca Juga:
Banyak Picu Kerugian, NATO Putus Asa dengan Kemampuan Pasukan Ukraina
Pemerintahan Johnson telah memberikan sanksi kepada puluhan orang kaya Rusia yang terhubung dengan Kremlin dan mengatakan uang mereka tidak lagi diterima di Inggris.
"Dia benar-benar tidak menyukai kita. Dan kita (tidak menyukainya) juga," kata Peskov tentang Johnson.
Johnson telah menjadi salah satu pendukung terkuat Ukraina saat berperang dengan Rusia.
Dia telah mengunjungi Kiev, ibu kota Ukraina, dua kali sejak perang dimulai dan menjalin hubungan pribadi dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.