WahanaNews.co, Kiev - Beberapa minggu setelah respons serangan yang dinantikan dari Ukraina, pejabat dari negara-negara anggota NATO menggambarkan adanya penilaian yang semakin "serius" terkait kemampuan pasukan Ukraina dalam merebut kembali wilayah yang memiliki signifikansi.
"Beberapa minggu ke depan, akan diamati apakah ada peluang untuk mencapai kemajuan. Namun, peluang bagi mereka untuk benar-benar meraih kemajuan yang dapat mengubah dinamika konflik ini, saya kira, sangatlah sulit," ungkap seorang diplomat tingkat senior dari pihak Barat kepada CNN.
Baca Juga:
Dua Kecamatan ‘Clear’ Rekapitulasi, Ketua KPU Kota Bekasi Klaim Pleno Terbuka Kondusif
"Penjelasan yang kami terima sangatlah serius. Kami diingatkan akan tantangan besar yang dihadapi oleh mereka," ujar Mike Quigley, seorang anggota parlemen dari Partai Demokrat yang baru kembali dari pertemuan di Eropa bersama komandan AS, yang memberikan pelatihan kepada pasukan lapis baja Ukraina.
"Situasi ini adalah salah satu situasi perang yang paling sulit," katanya.
Pasukan Ukraina menghadapi tantangan utama dalam usaha untuk menembus garis pertahanan yang kuat yang dipegang oleh pasukan Rusia di bagian timur dan selatan negara itu. Wilayah tersebut dikenal dengan adanya ribuan ranjau dan jaringan parit yang luas.
Baca Juga:
Mulai Minggu Ini, Deretan Film Blockbuster Big Movies Platinum GTV Siap Temani Akhir Tahunmu!
Pasukan Ukraina telah mengalami kerugian yang tak terduga di sana, mengakibatkan komandan Ukraina harus menahan beberapa unit pasukan untuk mereorganisasi dan mengurangi jumlah korban yang terluka.
"Rusia memiliki beberapa lapisan garis pertahanan dan mereka [pasukan Ukraina] belum berhasil melewati lapisan pertahanan pertama," kata seorang diplomat tingkat senior dari pihak Barat.
"Walau mereka terus berupaya dalam beberapa minggu mendatang, jika mereka belum mampu mencapai kemajuan yang lebih signifikan dalam tujuh hingga delapan minggu terakhir ini, apakah mungkin tiba-tiba mereka, dengan kekuatan yang sudah terkuras, dapat mencapainya? Karena kondisinya sangatlah berat."