WahanaNews.co | Pemimpin unit angkatan daerah yang menggulingkan Presiden Alpha Conde Guinea melarang pejabat pemerintah meninggalkan negaranya sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.
Pada Senin, Kolonel Mamadi Doumbouya menyampaikan kepada para menteri kabinet Conde, termasuk perdana menteri dan pejabat pemerintah, mereka harus mengembalikan kendaraan dinas mereka.
Baca Juga:
Justin Hubner Absen, Shin Tae-yong Sesalkan Kekosongan Timnas Indonesia U-23
“Tidak akan ada penangkapan,” ujarnya sehari setelah kudeta yang menuai kecaman internasional dan ancaman sanksi.
Kudeta di negara Afrika Barat yang kaya sumber daya bauksit sebagai bahan baku aluminium itu, membuat harga baja meningkat pesat ke level tertinggi 10 tahun pada Senin karena ketakutan akan menurunnya persediaan di pasar hilir. Namun belum ada indikasi adanya penurunan tersebut.
Dilansir Al Jazeera, Rabu (8/9), lalu lintas telah mulai ramai dan beberapa toko buka kembali di sekitar distrik pemerintahan Kaloum di ibu kota negara, Conakry di mana terjadi tembakan pada Minggu ketika pasukan khusus bertempur dengan tentara yang setiap kepada Conde. Seorang juru bicara militer mengatakan di televisi, perbatasan darat dan udara juga telah dibuka kembali.
Baca Juga:
Republik Guinea Dukung Mutilasi Kelamin Wanita
Namun demikian, masih ada ketidakpastikan. Sementara unit angkatan darat nampaknya telah menahan Conde, mengatakan mereka telah membubarkan pemerintah dan konstitusi, cabang militer lainnya belum mengeluarkan pernyataan.
Doumbouya menyampaikan di televisi pemerintah pada Minggu, “kemiskinan dan endemik korupsi” mendorong pasukannya menyingkirkan Conde dari kursi presiden. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.