WahanaNews.co | Menjelang fajar pada Rabu (4/4/2023), Polisi Israel menyerang puluhan jemaah di kompleks Masjid Al-Aqsa Yerusalem. Polisi Israel menyebut tindakan itu merupakan tanggapan atas kerusuhan warga Tepi Barat.
Insiden tersebut telah memicu protes di Tepi Barat yang diduduki. Militer Israel mengungkapkan, sembilan roket ditembakkan dari Gaza ke Israel usai bunyi di kota-kota selatan.
Baca Juga:
Kerap Diserang Israel, PBB Sebut Argentina Jadi Negara Pertama Tarik Pasukan dari UNIFIL
Kekerasan di Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem telah melonjak selama setahun terakhir dan ada kekhawatiran bahwa ketegangan dapat meningkat bulan ini, karena bulan suci Ramadan bertepatan dengan Paskah Yudaisme dan Paskah Kristen.
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan, tujuh warga Palestina menderita luka akibat peluru berujung karet dan pemukulan dalam bentrokan dengan polisi Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa. Ia menambahkan bahwa pasukan Israel mencegah petugas medis mencapai masjid.
"Saya sedang duduk di kursi membaca (Al-Qur'an)," kata seorang wanita tua kepada Reuters di luar masjid, berjuang untuk mengatur napas. "Mereka melemparkan granat kejut, salah satunya mengenai dada saya," katanya sambil mulai menangis.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Polisi Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka dipaksa memasuki kompleks setelah agitator bertopeng mengunci diri di dalam masjid dengan kembang api, tongkat dan batu.
"Ketika polisi masuk, mereka dilempari batu dan kembang api ditembakkan dari dalam masjid oleh sekelompok besar agitator," kata pernyataan itu, menambahkan bahwa seorang petugas polisi terluka di kaki.
Gesekan di kompleks Masjid Al-Aqsa, yang dikenal orang Yahudi sebagai Temple Mount, telah memicu kekerasan dalam beberapa tahun terakhir. Kelompok-kelompok Palestina mengutuk serangan Israel terhadap jemaah, yang mereka gambarkan sebagai kejahatan.
"Kami memperingatkan pendudukan agar tidak melintasi garis merah di tempat-tempat suci, yang akan menyebabkan ledakan besar," kata Nabil Abu Rudeineh, juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Melansir Sindonews, Yordania dan Mesirterlibat dalam upaya yang didukung AS baru-baru ini untuk meredakan ketegangan antara Israel dan Palestina, mengeluarkan pernyataan terpisah yang mengecam insiden tersebut.
Video yang beredar di media sosial, yang tidak dapat segera diverifikasi oleh Reuters, menunjukkan kembang api meledak dan polisi memukuli orang-orang di dalam masjid. Militer Israel mengatakan sembilan roket ditembakkan dari Gaza ke Israel, yang setidaknya empat dicegat dan empat mendarat di daerah terbuka. [eta]