WahanaNews.co, Jakarta - Dua bulan setelah Jerman melegalkan secara parsial penggunaan ganja untuk rekreasi, Bundestag, majelis rendah parlemen federal Jerman, kini menetapkan batas maksimum konsumsi ganja bagi para pengemudi. Pembatasan juga diterapkan pada asosiasi penanam ganja resmi.
Dengan mengikuti rekomendasi panel ahli yang ditugaskan oleh Kementerian Transportasi, tingkat maksimum tetrahydrocannabinol (THC) atau zat memabukkan aktif pada ganja yang dapat ditemukan di dalam darah pengemudi, ditetapkan pada batas 3,5 nanogram per mililiter.
Baca Juga:
Thomas Muller Resmi Pensiun dari Tim Nasional Jerman Setelah 14 Tahun Berkarier
Jumlah tersebut dianggap mewakili risiko yang setara dengan konsumsi 20 miligram alkohol per 100 mililiter darah, yang sudah legal di Jerman.
Selain itu, akan ada larangan alkohol sepenuhnya bagi pengemudi yang telah mengonsumsi ganja, guna menghindari bahaya akibat pencampuran kedua zat tersebut. Sementara bagi para pengemudi baru, ganja akan dilarang secara menyeluruh.
Partai Kristen Demokrat (CDU) sebelumnya menyerukan agar larangan mutlak konsumsi ganja bagi para pengemudi dipertahankan, namun mosi mereka ditolak.
Baca Juga:
Euro 2024: Slovenia vs Serbia Berakhir Imbang 1-1
Pembatasan terhadap asosiasi produsen ganja
Selain aturan pembatasan bagi para pengemudi, anggota parlemen Jerman juga memutuskan memberikan kewenangan lebih besar kepada negara bagian federal untuk mengawasi asosiasi produsen ganja resmi (Anbauvereine). Asosiasi produsen ganja resmi ini akan diizinkan secara legal membudidayakan ganja mulai 1 Juli mendatang.
Penyesuaian aturan baru ini akan memungkinkan adanya pembatasan secara regional, dalam hal seberapa besar ukuran perkebunan ganja yang diizinkan dan juga berapa jumlah kepemilikan ganja yang dilegalkan.