WAHANANEWS.CO, Jakarta - China kembali mencatat tonggak sejarah dalam modernisasi militernya dengan meresmikan kapal induk terbaru bernama Fujian, yang kini resmi masuk ke jajaran dinas aktif Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA Navy).
Upacara peresmian digelar setelah kapal raksasa tersebut sukses menjalani serangkaian uji coba laut yang berlangsung selama beberapa bulan.
Baca Juga:
Versi Kodam XII: Ini Kronologi 15 WNA China Serang Prajurit TNI di Tambang Emas Ketapang
Menurut laporan Al Jazeera, Jumat (7/11/2025), Fujian menjadi kapal induk ketiga yang dimiliki China, sekaligus yang paling canggih dan terbesar di antara armada yang ada.
Nama “Fujian” diambil dari sebuah provinsi di pesisir timur China yang berhadapan langsung dengan Taiwan, wilayah yang selama ini menjadi pusat ketegangan geopolitik antara Beijing dan Taipei.
Langkah strategis ini dinilai sebagai bagian dari upaya Beijing memperluas jangkauan militernya di luar perairan domestik, serta memperkuat ambisi untuk menjadikan China sebagai kekuatan maritim global.
Baca Juga:
Aksi Brutal WN China Serang Petugas dan TNI di Tambang Emas Ketapang
Sebelumnya, Presiden Xi Jinping sempat menaiki kapal induk Fujian ketika melakukan inspeksi di Kota Sanya, Provinsi Hainan, pada Rabu lalu.
Dalam kesempatan itu, lebih dari 2.000 perwakilan dari Angkatan Laut China dan unit konstruksi kapal induk turut hadir.
Kantor berita Xinhua melaporkan bahwa upacara peresmian dan penyerahan bendera militer menjadi penanda resmi bergabungnya Fujian dalam armada laut terbesar di dunia.
Berbeda dengan dua pendahulunya Liaoning dan Shandong yang merupakan hasil modifikasi dari rancangan Rusia, Fujian sepenuhnya dirancang dan dibangun di dalam negeri oleh para insinyur China.
Kapal ini juga mengadopsi teknologi sistem peluncur elektromagnetik (EMALS) yang sebelumnya hanya dimiliki kapal induk kelas Ford milik Amerika Serikat (AS).
Dengan teknologi tersebut, Fujian dapat meluncurkan lebih banyak jet tempur berbeban senjata lebih berat, meningkatkan efisiensi dan daya tempur di medan laut.
Kehadiran Fujian disebut sebagai simbol nyata komitmen Presiden Xi Jinping dalam mempercepat program modernisasi militer China.
Xi menargetkan angkatan bersenjata negaranya menjadi sepenuhnya modern pada 2035, dan bertransformasi menjadi militer kelas dunia yang mampu menandingi AS pada 2050.
“Kapal induk merupakan kunci bagi visi kepemimpinan China untuk menjadi kekuatan besar dengan armada laut samudra biru,” ujar Greg Poling, Direktur Asia Maritime Transparency Initiative di Center for Strategic and International Studies (CSIS), kepada Associated Press.
Menurut Poling, Angkatan Laut China bertujuan mendominasi perairan strategis seperti Laut China Selatan, Laut China Timur, dan Laut Kuning.
“Kapal induk tidak terlalu berguna di kawasan First Island Chain, tetapi menjadi sangat penting bila China ingin menantang dominasi Amerika di kawasan Indo-Pasifik yang lebih luas,” kata Poling.
Meski Fujian telah resmi bertugas, para analis menilai butuh waktu beberapa tahun sebelum kapal tersebut mencapai kesiapan tempur penuh.
Namun demikian, kehadirannya jelas menandai era baru kekuatan maritim China yang semakin berani menatap peran globalnya.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]