WahanaNews.co | China mengultimatum siap melakukan tindakan balasan jika Amerika Serikat mewujudkan penjualan senjata US$1,1 miliar atau setara Rp16,3 triliun ke Taiwan.
"[Kami akan mengambil langkah balasan yang diperlukan," kata juru bicara Kedutaan Besar China di AS, Liu Pengyu, dalam salah satu kicauannya di Twitter, Sabtu (3/9).
Baca Juga:
Donald Trump Mulai Umumkan Nominasi Anggota Kabinet, Ini Daftarnya
Liu kemudian mengingatkan bahwa penjualan senjata AS hanya akan mengirimkan sinyal yang salah kepada "pasukan separatis Taiwan."
Ia pun menekankan bahwa AS harus "menghormati komitmennya terhadap prinsip Satu China."
AS sendiri sebenarnya mengakui Taiwan sebagai bagian dari China di bawah prinsip "Satu China" yang selalu digaungkan Negeri Tirai Bambu.
Baca Juga:
Prabowo Dukung Solusi Dua Negara untuk Selesaikan Konflik Palestina
Dulu, AS pun tak pernah secara terang-terangan membela Taiwan. Namun, AS mulai terbuka memasang badan untuk Taiwan pada 2018, ketika mereka meneken Undang-Undang Relasi Taiwan (TRA).
Berdasarkan TRA, AS dapat menjalin hubungan dengan "rakyat Taiwan" dan pemerintahnya, tanpa menjelaskan secara spesifik pemerintahan yang dimaksud.
Beberapa tahun belakangan, AS membantu Taiwan dalam proses peremajaan alutsista. Di masa kepemimpinan Trump, AS menyepakati pemberian jet tempur F-16V, yang merupakan versi teranyar dan tercanggih dari F-16.
Kini, pemerintahan Presiden Joe Biden mengizinkan penjualan senjata Rp16,3 triliun ke Taiwan. Kementerian Luar Negeri AS menyatakan alat militer yang dijual ke Taiwan terdiri dari senjata, rudal anti kapal, dan rudal udara. [qnt]