Aksi protes terhadap kebijakan imigrasi pemerintahan Presiden Donald Trump telah pecah sejak Jumat (6/6/2025) di Los Angeles, kota dengan populasi besar warga imigran dan Latin. Protes serupa juga meluas ke New York, Atlanta, Chicago, hingga San Francisco.
Demonstrasi yang awalnya berlangsung damai berubah menjadi ricuh, dipicu kemarahan publik terhadap gelombang penangkapan oleh ICE terhadap migran ilegal dan tersangka anggota geng kriminal.
Baca Juga:
PSU Terbentur Anggaran, Kemendagri Minta Semua Pihak Kerja Maksimal
Di Los Angeles, kerusuhan menyebabkan 23 toko dijarah dan lebih dari 500 orang ditangkap dalam beberapa hari terakhir.
Di tengah situasi memanas, Kristi Noem secara terang-terangan menyebut nama Presiden Meksiko saat bicara kepada wartawan di Gedung Putih.
"Claudia Sheinbaum muncul dan mendorong lebih banyak aksi protes di LA dan saya mengecamnya untuk hal itu. Dia seharusnya tidak mendorong unjuk rasa yang disertai kekerasan yang sedang berlangsung," ucap Noem tegas.
Baca Juga:
Pemulangan Jemaah Haji Dimulai, Menag Apresiasi Petugas dan Tegaskan Layanan Berjalan Normal
Sheinbaum belum memberikan tanggapan langsung atas pernyataan lanjutan Noem, tetapi sikap kerasnya menunjukkan bahwa Meksiko tidak akan tinggal diam jika terus dijadikan kambing hitam atas situasi dalam negeri AS.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.