WahanaNews.co, Jakarta - Departemen Ilmu Kedokteran Thailand mengumumkan hasil pengujian sampel beras yang diterima dari Kementerian Perdagangan, dan mengonfirmasi bahwa beras berumur 10 tahun dari stok pemerintah bebas dari racun berbahaya serta aman untuk dikonsumsi.
Direktur Jenderal Departemen Ilmu Kedokteran Thailand Yongyos Thammawut memaparkan temuan pengujian yang dilakukan pada sampel beras yang diterima dari Kementerian Perdagangan pada 10 Mei.
Baca Juga:
Dana Desa 2025: Pemdes Pulo Pakkat Salurkan Insentif Kader dan Guru, Bagikan Makanan Tambahan
Pengujian tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi residu bahan kimia, kontaminasi jamur, dan menilai kualitas nutrisi beras menggunakan standar kualitas bersertifikat ISO/IEC 17025.
Pengujian dilakukan di laboratorium kelas dunia, yang berada di peringkat lima besar dunia, dan peringkat tiga di Asia.
Proses itu melibatkan inspeksi visual dengan mata telanjang dan di bawah mikroskop, serta evaluasi bau. Penilaian keamanan mencakup pengujian racun jamur, residu fumigasi, dan 250 jenis bahan kimia pertanian.
Baca Juga:
Kadar Kolesterol dalam Daging: Sapi atau Kambing yang Harus Diwaspadai?
Beras juga dianalisis kandungan logam berat dan nilai gizinya, dengan hasil yang sangat presisi, kata Thammawut.
Ia juga mengatakan tes keamanan tersebut tidak menemukan jejak racun jamur, dan pengujian berulang mengkonfirmasi hasilnya.
Kadar logam berat berada dalam batas aman, dan analisis nutrisi menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan dalam kandungan karbohidrat atau nutrisi lain dibandingkan dengan beras yang tersedia secara komersial.