Berpotensi Memicu
Perang Dunia
Sementara itu, Presiden Joe Biden memperingatkan, serangan
siber (dunia maya) yang signifikan di Amerika Serikat dapat menyebabkan perang
di dunia nyata dengan kekuatan besar dalam pidatonya pada akhir Juli lalu.
Baca Juga:
Dipenjara di Iran, Warga AS Mogok Makan Memohon Biden Prioritaskan Kasusnya
Komentar Biden itu menyoroti apa yang dilihat Washington
sebagai ancaman yang meningkat yang ditimbulkan oleh Rusia dan Tiongkok.
Keamanan siber telah menjadi agenda utama pemerintahan Biden
setelah serangkaian serangan tingkat tinggi terhadap entitas seperti perusahaan
manajemen jaringan SolarWinds, perusahaan Colonial Pipeline, perusahaan
pemrosesan daging JBS, dan perusahaan perangkat lunak Kaseya.
Serangan siber itu merugikan AS jauh lebih dari sekadar
perusahaan diretas. Beberapa serangan mempengaruhi pasokan bahan bakar dan
makanan di beberapa bagian Amerika Serikat.
Baca Juga:
Joe Biden Janjikan Rp 300 Triliun, ESDM Siapkan ini
"Saya pikir kemungkinan besar kita akan berakhir, jika
kita berakhir dalam perang nyata dengan kekuatan besar, itu akan menjadi
konsekuensi dari pelanggaran dunia maya dengan konsekuensi besar," kata
Biden dalam pidatonya saat mengunjungi Kantor Direktur Intelijen Nasional.
Selama pertemuan puncak 16 Juni di Jenewa antara Biden dan
Presiden Rusia Vladimir Putin, Biden membagikan daftar infrastruktur penting
yang dianggap AS terlarang bagi aktor negara-bangsa.
Sejak itu, anggota senior tim keamanan nasional pemerintahan
Biden telah melakukan kontak terus-menerus dengan anggota senior Kremlin
mengenai serangan dunia maya di Amerika Serikat, kata Gedung Putih.