WAHANANEWS.CO, Jakarta - Tragedi mengerikan melanda Pantai Long Reef di Sydney ketika seorang peselancar profesional bernama Mercury Psillakis (57) tewas diterkam hiu besar saat tengah menikmati ombak bersama teman-temannya, Sabtu (6/9/2025).
Korban berada sekitar 100 meter dari tepi pantai ketika tiba-tiba seekor hiu menyerang dan meninggalkan luka parah yang membuatnya kehilangan banyak darah.
Baca Juga:
Duh, Manusia Bantai 80 Juta Ikan Hiu Setiap Tahunnya!
Kepolisian New South Wales (NSW) menjelaskan, Psillakis sempat ditarik keluar air oleh peselancar lain, namun upaya penyelamatan tidak berhasil menyelamatkan nyawanya.
Kepala Polisi Pantai Utara Sydney, John Duncan, mengatakan kondisi korban sudah tidak memungkinkan untuk ditolong. “Ia menderita luka parah,” ujarnya dalam konferensi pers, Sabtu (6/9/2025).
Polisi menemukan dua bagian papan selancar yang diduga hancur akibat serangan hiu tersebut.
Baca Juga:
Niat Mencari Gurita, Nelayan di Nias Utara Luka Parah Digigit Hiu
Saksi mata bernama Mark Morgenthal menceritakan detik-detik mencekam saat hiu itu menerkam korban.
“Seorang pria berteriak, ‘saya tidak ingin digigit, jangan gigit saya,’ lalu saya melihat sirip punggung hiu yang sangat besar muncul,” katanya kepada Sky News Australia, Sabtu (6/9/2025).
“Tak lama kemudian, sirip ekornya juga terlihat, jaraknya sekitar empat meter dari sirip punggung. Itu tampak seperti hiu sepanjang enam meter,” lanjutnya.
Inspektur Stuart Thomson menambahkan, korban sempat terseret ke bawah air bersama papan selancarnya sebelum tubuhnya ditemukan mengambang dengan luka parah.
“Teman-temannya berhasil kembali ke pantai dengan selamat. Beberapa orang kemudian mengevakuasi korban, tetapi upaya penyelamatan nyawanya tidak berhasil,” jelas Thomson.
Psillakis meninggalkan seorang istri dan seorang putri kecil. Ia dikenal luas di komunitas Northern Beaches karena menekuni bisnis tanaman eksotis langka yang kerap ia bagikan melalui grup Facebook lokal.
Serangan hiu ini membuat sejumlah pantai populer di kawasan Northern Beaches ditutup sementara.
Pantai Dee Why ditutup selama 72 jam, sementara pantai dari Manly hingga Narrabeen ditutup sedikitnya 24 jam.
Seluruh klub selancar setempat juga membatalkan latihan dan aktivitas laut pada akhir pekan tersebut.
Otoritas mengerahkan drone untuk mendeteksi keberadaan hiu di sekitar lokasi, sementara polisi bersama para ahli berusaha mengidentifikasi spesies hiu yang menyerang.
Inspektur Stuart Thomson menegaskan bahwa serangan semacam ini adalah insiden aneh dan sangat jarang terjadi di wilayah tersebut.
CEO Surf Life Saving, Steve Pearce, menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban. “Mohon masyarakat menjauhi pantai-pantai sekitar lokasi dan ikuti arahan tim penyelamat,” ujarnya.
Polisi bersama ahli biologi laut menganalisis jasad korban, pecahan papan selancar, serta kesaksian saksi untuk menentukan spesies hiu yang menyerang.
Operator drone juga terus memantau aktivitas hiu di perairan sekitar. Warga setempat diminta menjauhi area pantai hingga ada pengumuman lebih lanjut.
“Serangan ini merupakan insiden aneh yang sangat, sangat jarang terjadi,” ujar Komandan Kepolisian Northern Beaches, John Duncan, kepada media lokal.
Kematian ini menjadi yang pertama di Sydney sejak seorang perenang tewas akibat serangan hiu pada Februari 2022 dan kasus fatal pertama di Long Reef sejak 1963.
Menurut data Kebun Binatang Taronga Sydney, sepanjang 2025 Australia telah mencatat tiga serangan hiu mematikan lainnya.
Pada Maret lalu, seorang wanita di selatan Sydney diserang hiu namun berhasil diselamatkan warga meski menderita luka serius.
Pada bulan yang sama, seorang peselancar tewas setelah diterkam hiu di perairan dangkal pantai terpencil Australia Barat.
Dewan Northern Beaches menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban dan berterima kasih atas respons cepat dari tim darurat.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]