WAHANANEWS.CO, Jakarta - Tabrakan antara helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) dan pesawat American Airlines pada Rabu (29/1/2025) menewaskan 67 orang.
Insiden tragis ini menjadi kecelakaan udara paling mematikan di AS dalam hampir 25 tahun terakhir, sebagaimana dikonfirmasi oleh pejabat terkait pada Kamis (30/1/2025).
Baca Juga:
Deretan Komjen Pol Bergelar Doktor, 2 di Antaranya Berdarah Batak
Penyelidikan sedang berlangsung untuk mengungkap faktor penyebab kecelakaan, termasuk tindakan pilot militer serta kondisi kerja pengatur lalu lintas udara yang dilaporkan berada dalam situasi "tidak normal" saat kejadian.
Sedikitnya 28 jasad ditemukan di Sungai Potomac yang membeku setelah helikopter diduga memasuki jalur pendaratan pesawat komersial di Bandara Nasional Ronald Reagan.
American Airlines mengangkut 60 penumpang dan empat awak, sementara Black Hawk membawa tiga tentara.
Baca Juga:
Survei KKI: 60,8% Konsumen Tahu Bahaya BPA, Namun Tetap Gunakan Galon Guna Ulang
Menurut laporan Badan Penerbangan Federal AS (FAA) yang diperoleh The Associated Press (AP), seorang petugas pengatur lalu lintas udara saat itu menangani posisi yang biasanya dijalankan oleh dua orang.
Laporan tersebut menyatakan bahwa konfigurasi tersebut "tidak normal" mengingat volume lalu lintas udara yang tinggi pada saat itu.
Presiden Donald Trump, dalam konferensi pers di Gedung Putih, menegaskan bahwa tidak ada korban selamat dalam insiden tersebut.
Sementara itu, Kepala Pemadam Kebakaran Washington DC, John Donnelly, menyatakan bahwa tim penyelamat kini mengalihkan fokus dari operasi pencarian korban hidup ke evakuasi jenazah.
Pesawat ditemukan dalam kondisi terbalik dan terpecah menjadi tiga bagian di perairan setinggi pinggang.
Tim penyelamat terus menyisir area sekitar Potomac hingga ke Jembatan Woodrow Wilson, sekitar 4,8 kilometer dari bandara, guna mencari lebih banyak korban dan puing-puing helikopter.
Seorang saksi mata, Jimmy Mazel, 17 tahun, yang sedang makan di Gravelly Point Park, hanya 300 meter dari landasan utama bandara, menceritakan detik-detik tabrakan tersebut.
Kepada CNN, ia mengatakan melihat cahaya putih jatuh dari langit namun awalnya tidak menyadari bahwa itu adalah kecelakaan pesawat. Baru setelah berbicara dengan wartawan di lokasi, ia memahami skala tragedi yang terjadi.
"Saya masih syok dan terguncang," ujar Mazel, menggambarkan betapa mengejutkan kejadian tersebut baginya.
Sebelum insiden terjadi, pengendali lalu lintas udara disebut telah memberi instruksi agar helikopter Black Hawk tetap berada di belakang pesawat American Airlines yang sedang mendarat.
CNN memperoleh rekaman komunikasi dari LiveATC.Net yang menunjukkan bahwa petugas pengendali lalu lintas sempat memastikan apakah pilot helikopter dapat melihat penerbangan komersial tersebut.
Beberapa pilot lain juga melaporkan melihat ledakan cahaya dari sisi berlawanan Sungai Potomac sesaat sebelum tabrakan terjadi.
Menteri Perhubungan AS, Sean Duffy, mengonfirmasi bahwa puing-puing pesawat jatuh ke Sungai Potomac dan mengalami kehancuran signifikan.
Setelah badan pesawat berhasil dievakuasi, Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) dan FAA akan melakukan analisis untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]