WahanaNews.co | Entah dari mana datangnya, sebentuk bola logam raksasa yang terdampar di pantai di Jepang telah membingungkan warga setempat dan memicu beragam spekulasi.
Pihak berwenang pun belum bisa memastikan benda tersebut dan asal muasalnya. Bahkan polisi atau penjinak bom yang dikirim untuk menyelidiki belum berhasil mengidentifikasinya.
Baca Juga:
Mabes Polri Ungkap Suap dari Klub Bola Senilai Rp800 Juta untuk Promosi ke Liga 1
Namun yang pasti, benda tersebut bukanlah ancaman. Banyak yang menduga benda itu hanyalah sejenis pelampung.
Bola logam yang ditemukan di kota pesisir Hamamatsu ini dijuluki "telur Godzilla", "pelampung tambat", dan "dari luar angkasa" oleh penduduk lokal yang terpesona.
Kantor berita Jepang, NHK, menunjukkan rekaman dua pejabat di Pantai Enshuhama melihat bola logam berkarat yang tampak selebar 1,5 m.
Baca Juga:
Cemaskan Aksi Spionase, China Larang Pejabatnya Pakai iPhone
Bola itu ditemukan warga yang melapor ke polisi usai mendapati benda tak biasa di pantai.
Pihak berwenang menutup area tersebut dan melakukan pemeriksaan sinar-X, yang hanya dapat memberikan petunjuk bahwa objek tersebut aman.
Seorang pelari di pantai mengatakan kepada media setempat bahwa dia terkejut dengan keributan itu karena bola sudah ada di sana beberapa saat.
"Saya mencoba mendorongnya tetapi tidak mau bergerak," katanya kepada NHK seperti dikutip dari BBC, Kamis (23/2/2023).
Otoritas setempat mengatakan objek itu akan segera dipindahkan.
Penemuan semacam ini biasanya tidak menimbulkan kecurigaan. Tapi kali ini berbeda lantaran muncul di tengah kehebohan Amerika Serikat yang secara sengaja menembak jatuh balon yang dicurigai merupakan mata-mata China, awal bulan ini.
Pada hari Rabu, Jepang menyatakan keprihatinannya sendiri kepada China tentang balon mata-mata yang diyakini telah muncul di langitnya setidaknya tiga kali sejak 2019 - sebuah tuduhan yang dibuat negara tersebut untuk pertama kalinya minggu lalu. Namun Beijing membantah tuduhan spionase tersebut.
Menteri pertahanan kedua negara bertemu pada hari Rabu untuk dialog keamanan bilateral pertama dalam empat tahun. Kedua belah pihak telah sepakat untuk bekerja meluncurkan hotline musim semi ini. [afs/eta]