WahanaNews.co | Pemerintah India menerbitkan larangan ekspor gandum pada Jumat malam. Larangan ini dilakukan karena adanya gelombang panas yang berdampak pada pembatasan produksi dan menyebabkan harga gandum di India melonjak tinggi.
Dilansir detikcom disebutkan pemerintah India masih mengizinkan ekspor jika perjanjian kredit sudah diterbitkan sebelumnya. Selain itu, ekspor masih diizinkan untuk negara yang masih membutuhkan bantuan untuk ketahanan pangan.
Baca Juga:
Sosok Sheikh Hasina, PM Bangladesh Kabur ke India yang Mundur-Kabur karena Demo
Padahal banyak negara bergantung pada India setelah produsen gandum terbesar di dunia Ukraina kesulitan produksi dan ekspor akibat serangan Rusia.
Sebelum larangan diterbitkan, India sempat menargetkan bisa mengekspor gandum sebanyak 10 juta ton tahun ini.
Larangan ekspor ini disebut-sebut bisa mempengaruhi pergerakan harga gandum dunia dan membuat konsumen di Asia dan Afrika terganggu.
Baca Juga:
PM Bangladesh Undur Diri, Hasina Mengungsi ke India
Pedagang gandum yang berbasis di Mumbai mengungkapkan larangan yang diterbitkan ini sangat mengejutkan pasar.
"Kami harap pembatasan ekspor ini bisa berlaku 2-3 bulan ke depan. Namun angka inflasi membuat pemerintah berubah pikiran untuk larangan ini," jelas dia.
India sendiri mengalami kenaikan inflasi karena harga makanan dan energi yang terus merangkak naik ke level tertinggi dalam jangka waktu delapan tahun terakhir.
Kalangan ekonom menilai bank sentral harus menaikkan suku bunga untuk menekan kenaikan harga ini. Sekadar informasi harga gandum di India telah mencapai rekor tertinggi yakni 25.000 rupe per ton. Padahal sebelumnya harga yang ditetapkan pemerintah sebesar 20.150 rupee.
Sejak pertengahan Maret terjadi kenaikan suhu yang tajam dan tiba-tiba. Kondisi ini turut mempengaruhi tanaman gandum di India.
Per April 2022 India sudah mengekspor 1,4 juta ton gandum dan telah meneken kesepakatan ekspor 1,5 juta ton gandum pada Mei ini. [JP]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.