WahanaNews.co, Gaza - Warga Palestina yang ditangkap oleh pasukan Israel di Gaza utara beberapa waktu lalu menyatakan bahwa mereka telah mengalami perlakuan yang mirip dengan "hewan ternak" peliharaan pasukan Zionis.
Mereka yang ditahan di kota Beit Lahiya, kamp pengungsi Jabaliya, dan Kota Gaza mengungkapkan bahwa mereka diikat, ditutup matanya, dan dimasukkan ke dalam bak truk.
Baca Juga:
Kerap Diserang Israel, PBB Sebut Argentina Jadi Negara Pertama Tarik Pasukan dari UNIFIL
Beberapa dari mereka mengklaim bahwa mereka dibawa ke kamp yang lokasinya dirahasiakan, ditempatkan dalam kondisi nyaris telanjang, dan hanya diberikan sedikit air.
Ibrahim Lubbad, seorang ahli komputer berusia 30 tahun yang ditangkap di Beit Lahiya, menyatakan, "Kami diperlakukan seperti ternak, mereka bahkan menulis angka di badan kami," seperti yang dilaporkan oleh Times of Israel.
Sementara itu, seorang warga lain yang juga berasal dari Beit Lahiya mengakui bahwa dia tidak memiliki cukup uang untuk melarikan diri ke wilayah selatan Gaza.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
"Kami bertahan karena kami tidak ada hubungannya dengan Hamas," kata warga bernama Abu Adnan al-Kahout itu.
Usai ditahan, mereka menyebut tentara Israel melepaskan para warga sekitar tengah malam tanpa pakaian, ponsel, maupun kartu identitas mereka di dekat perbatasan utara Gaza dengan Israel.
Mereka kemudian diperintahkan untuk berjalan melintasi reruntuhan bangunan, tank yang ditempatkan di sepanjang jalan, dan penembak jitu yang bersiaga di atap-atap gedung.
Israel memberikan tanggapan terhadap pernyataan tersebut dengan berdalih bahwa mereka memperlakukan para tahanan "sesuai dengan protokol", dan memberikan makanan dan air yang cukup.
Juru bicara IDF, Daniel Hagari, menyatakan bahwa para tahanan diwajibkan membuka pakaian mereka untuk memastikan bahwa mereka tidak menyembunyikan bahan peledak atau peralatan bersenjata lainnya.
Agresi Israel terhadap Palestina dimulai sejak 7 Oktober yang lalu dan telah berlanjut selama lebih dari dua bulan hingga saat ini. Selama agresi ini, hampir 20 ribu orang telah kehilangan nyawa dan puluhan ribu lainnya di Gaza mengalami luka-luka.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]