WahanaNews.co | Ketika Rusia tak henti-hentinya menggempur, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy melakukan perombakan atau resuffle di jajaran pejabat keamanannya pada Senin (18/7/2022), dan memecat 28 pejabatnya.
Sehari sebelumnya, dia memecat dua pejabat senior atas tuduhan bahwa agensi mereka berisi "kolaborator dan pengkhianat."
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Dalam pidato video malamnya pada Senin malam, Zelenskyy mengatakan "audit personel" dari Dinas Keamanan Ukraina (SBU) sedang berlangsung, dan pemecatan 28 pejabat sedang diputuskan.
“Level yang berbeda, area fokus yang berbeda. Tetapi alasannya serupa — hasil kerja yang tidak memuaskan,” kata Zelenskyy seperti dikutip dari The Associated Press.
Pada hari Minggu, dia memecat kepala SBU Ivan Bakanov dan Jaksa Agung Iryna Venediktova. Zelenskyy, mengutip ratusan proses pidana berupa pengkhianatan dan kolaborasi oleh orang-orang di dalam departemen mereka dan lembaga penegak hukum lainnya.
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
“Enam bulan perang, kami terus mengungkap banyak orang ini di masing-masing lembaga ini,” kata Andriy Smirnov, wakil kepala kantor kepresidenan Ukraina.
Analis mengatakan langkah itu dirancang untuk memperkuat kendali Zelenskyy atas tentara dan badan keamanan, yang telah dipimpin oleh orang-orang yang ditunjuk sebelum invasi Rusia dimulai pada 24 Februari.
Bakanov adalah teman masa kecil dan mantan mitra bisnis Zelenskyy. Sebelumnya Bakanov mendapat kecaman atas pelanggaran keamanan sejak perang dimulai.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price, berbicara kepada wartawan di Washington, menanggapi soal perubahan di jajaran keamanan Ukraina.
“Faktanya adalah bahwa dalam semua hubungan kami (AS dan Ukraina), dan termasuk dalam hubungan ini, kami tidak berinvestasi dalam pribadi tertentu. Kami berinvestasi di dalam institusi dan, tentu saja, Presiden Zelenskyy telah berbicara dengan alasannya untuk membuat pergantian personel ini,” kata Price.
Dia mengatakan Washington akan terus bekerja dengan Kiev dalam penyelidikan kejahatan perang dan berbagi informasi.
Menurutnya, berbagi informasi intelijen adalah elemen penting dari bantuan yang AS berikan kepada mitra Ukraina dalam upaya membantu mereka membela diri.
Zelensky telah menunjuk penjabat kepala ke SBU dan kantor kejaksaan yang baru. Wakil kepala pertama SBU, Vasyl Maliuk, ditunjuk sebagai penjabat kepala.
Maliuk, 39, dikenal karena upaya memerangi korupsi di lembaga keamanan. Pengangkatannya dipandang sebagai bagian dari upaya Zelenskyy untuk menyingkirkan staf pro-Rusia di SBU.
Fesenko mengatakan ketidakpuasan dengan Bakanov dan Venediktova telah muncul untuk sementara waktu, dan ada kemungkinan bahwa mitra Barat Ukraina menunjukkan kinerja SBU dan kantor kejaksaan yang buruk kepada Zelenskyy.
Sementara itu, Rusia terus maju dengan serangan misil dan penembakannya, yang menurut pejabat Ukraina dirancang untuk mengintimidasi penduduk sipil dan menciptakan kepanikan.
Kantor Zelenskyy mengatakan tujuh wilayah Ukraina telah mengalami serangan dalam 24 jam sebelumnya. [qnt]