WahanaNews.co | Bos Tesla dan SpaceX, Elon Musk, menjadi sasaran kecaman pada pekan ini setelah ia mengatakan bahwa Jepang akan musnah jika angka kelahiran di negeri itu tidak meningkat.
Komentar itu dilayangkan Musk saat menanggapi sebuah artikel yang mengulas tentang penurunan populasi Jepang di 2021, yang berkurang 644.000 jiwa dari tahun sebelumnya.
Baca Juga:
Elon Musk Beberkan Alasan Tangguhkan Akun X Pemimpin Tertinggi Iran
"Kecuali ada perubahan yang menyebabkan angka kelahiran lebih tinggi dari angka kematian, Jepang akan punah. Ini akan menjadi kehilangan besar bagi dunia," tulis Musk pada 8 Mei 2022 lalu.
Komentar itu ditanggapi beragam oleh para pengguna Twitter.
Ada yang mengkritik dan ada pula yang mengamini penilaian Musk, salah satu orang terkaya di dunia saat ini.
Baca Juga:
Agar Elon Musk Buka Kantor X di RI, Kominfo Atur Strategi
Yang mengkritik mengatakan bahwa Musk pilih-pilih dalam menilai.
Selain Jepang, ada banyak negara di dunia yang sedang mengalami penurunan populasi, termasuk Jerman tempat Tesla baru saja membuka pabrik mobil.
Di antara pengguna Twitter Jepang sendiri, komentar Musk itu ditanggapi positif.
Mereka menilai, pemerintah Jepang justru belum berbuat banyak untuk mendorong warga memiliki anak seperti menyediakan pusat penitipan anak di dekat tempat kerja dan membuat kebijakan lain sehingga perempuan bisa lebih nyaman bekerja usai melahirkan.
"Mereka terus saja bilang bahwa angka kelahiran turun, tetapi pemerintah tidak melakukan apa-apa untuk mengatasinya. Yang mereka katakan dan lakukan sebenarnya berlawanan," tulis seorang pengguna Twitter di kolom reply.
Populasi Jepang turun menjadi 125,5 juta jiwa pada 2021, berkurang 644.000 orang dari tahun 2020.
Penurunan ini disebabkan angka kelahiran yang lebih rendah dari angka kematian.
Meski demikian Jepang masih menjadi salah satu raksasa ekonomi dunia, tempat industri-industri raksasa bermarkas mulai dari otomotif, elektronik hingga game. [gun]