WAHANANEWS.CO, Jakarta - Negara-negara anggota G20 meminta Amerika Serikat untuk mempertimbangkan kembali kebijakannya yang melarang perwakilan Afrika Selatan ikut dalam kegiatan kelompok tersebut selama AS memegang presidensi, menurut Sherpa G20 Rusia, Svetlana Lukash.
“Semua pihak menyatakan keinginan agar masalah ini ditinjau kembali. Kami berharap pendekatan lain akan berhasil,” kata Lukash dalam wawancara dengan RIA Novosti, mengomentari ketidakhadiran delegasi Afrika Selatan dalam pertemuan terbaru.
Baca Juga:
Bertolak ke Afrika Selatan, Mendag Busan Hadiri Pertemuan Tingkat Menteri Perdagangan dan Investasi G20
Prospek pemulihan partisipasi Afrika Selatan dalam forum G20 di bawah kepemimpinan AS masih belum jelas.
Namun, Lukash mengatakan seluruh negara berharap kelompok tersebut dapat mengembalikan keanggotaan penuh Afrika Selatan melalui konsensus.
Ia menambahkan bahwa setiap negara tuan rumah lazim memanfaatkan forum internasional untuk memajukan agenda masing-masing.
Baca Juga:
Sherpa G20 Sepakat Perkuat Komitmen Kolektif untuk Stabilitas dan Transformasi Global
“Setiap presidensi menggunakan format internasional untuk kepentingannya sendiri, baik untuk mempromosikan prioritas maupun menyoroti isu-isu yang ingin mereka selesaikan. Tidak ada yang aneh dalam hal ini,” kata Lukash.
Sebelumnya, pada 15–16 Desember, Washington menjadi tuan rumah pertemuan pertama perwakilan negara-negara G20 di bawah presidensi Amerika Serikat yang baru dimulai.
Amerika Serikat berencana menyelenggarakan KTT para pemimpin G20 di Miami pada Desember 2026.