WahanaNews.co | Sebelum invasi Rusia ke Ukraina, intelijen AS telah memprediksi terjadinya serangan sengit oleh Moskow, sekaligus mendominasi langit Ukraina.
Setelah serangan pembuka perang pada 24 Februari, para analis memperkirakan militer Rusia akan segera mencoba menghancurkan angkatan udara dan pertahanan udara Ukraina.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Sebagian analisa tersebut memang terbukti.
Pada 24 Februari, Rusia menginvasi Ukraina dengan meluncurkan rentetan rudal jelajah dan balistik yang menghancurkan radar peringatan dini berbasis darat di seluruh negeri.
Serangan-serangan terhadap pangkalan-pangkalan udara utama ini hampir melumpuhkan Angkatan Udara Ukraina (UkrAF).
Baca Juga:
Megawati Soekarnoputri Ziarah Ke Makam Korban Pengepungan Leningrad di Rusia
Langkah selanjutnya, seperti yang dispekulasikan oleh para ahli Barat, adalah menghancurkan aset udara Ukraina.
Hanya saja, jet tempur Rusia sebagian besar tetap di darat, sampai sekarang.
Ini telah membantu Angkatan Udara Ukraina untuk terus menerbangkan misi serangan udara dan serangan darat defensif tingkat rendah (DCA).