WahanaNews.co | Pasca-gencatan senjata dengan Israel,
Hamas menyatakan tetap dalam kondisi waspada.
Organisasi
politik itu pun meminta Israel mengakhiri pelanggaran di Yerusalem dan
mengatasi kerusakan akibat pemboman pesawat-pesawat tempur Zionis
di Gaza.
Baca Juga:
Saat Perundingan Gencatan Senjata Dimulai Lagi Israel Terus Bombardir Gaza
"Memang
benar pertempuran berakhir hari ini, tetapi (Perdana Menteri Israel) Netanyahu
dan seluruh dunia harus tahu bahwa kami tetap waspada. Kami akan terus
mengembangkan kemampuan perlawanan ini," kata seorang anggota biro politik
Hamas, Ezzat El-Reshiq, Jumat (21/5/2021).
Dia
menuturkan, tuntutan Hamas itu juga termasuk melindungi Masjid al-Aqsa di
Yerusalem.
Dia
pun meminta Israel mengakhiri penggusuran warga Palestina dari rumah mereka di
Yerusalem Timur.
Baca Juga:
Tanggapan Global Usai DK PBB Loloskan Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Pemboman
udara oleh pesawat tempur Israel di Gaza yang berpenduduk padat telah
menewaskan 232 warga Palestina.
Sementara,
serangan roket oleh Hamas telah menewaskan 12 orang di Israel selama konflik 11
hari itu.
"Apa
yang terjadi setelah pertempuran "Pedang Yerusalem" tidak seperti yang terjadi
sebelumnya, karena rakyat Palestina mendukung perlawanan dan tahu bahwa
perlawanan itulah yang akan membebaskan tanah mereka dan melindungi
tempat-tempat suci mereka," ujar Reshiq.
Hamas
mulai menembakkan roket pada 10 Mei lalu sebagai pembalasan atas pelanggaran
hak warga Palestina yang dilakukan Israel di Yerusalem.
Pelanggaran
yang dilakukan Israel itu juga termasuk selama konfrontasi polisi Zionis
di Masjid al-Aqsa selama Bulan Suci Ramadhan. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.