WahanaNews.co, Jakarta - Menurut survei yang diselenggarakan oleh bidang Hubungan Luar Negeri di Dewan Eropa, hanya sepuluh persen dari warga Eropa yang meyakini bahwa Ukraina mampu mengalahkan Rusia dalam pertempuran.
Survei ini, yang dirilis pada Rabu (21/2/2024), dilakukan menjelang dua tahun perang Rusia-Ukraina.
Baca Juga:
Ini 5 Negara Tidak Pernah Dijajah, Ada Tetangga Indonesia
Ditemukan bahwa rata-rata 20 persen responden meyakini bahwa Rusia akan keluar sebagai pemenang, sementara 37 persen berpendapat bahwa konflik tersebut akan berakhir melalui perjanjian.
Jajak pendapat ini dilakukan di 12 negara Uni Eropa bulan lalu, seiring Ukraina menghadapi kesulitan di garis depan karena terhambatnya bantuan dari Barat.
Hasilnya menunjukkan bahwa responden di negara-negara seperti Polandia, Swedia, dan Portugal lebih optimis, dengan 17 persen meyakini peluang Ukraina. Sementara itu, responden di Hongaria dan Yunani lebih pesimistis.
Baca Juga:
Biro Statistik Uni Eropa: Punya Pendidikan Tinggi Cendrung Lebih Bahagia
Survei juga mengungkapkan bahwa 31 persen responden merasa Eropa harus mendukung Ukraina dalam merebut kembali wilayah yang direbut oleh Rusia, sedangkan 41 persen lainnya berpendapat bahwa Eropa seharusnya mendorong Kyiv untuk melakukan negosiasi.
Bantuan dari pendukung utama Ukraina, yakni Amerika Serikat, menimbulkan ketidakpastian karena paket bantuan senilai 60 miliar dolar AS (Rp 937,69 triliun) masih tertunda persetujuannya di Kongres.
Donald Trump, calon presiden AS dari Partai Republik yang mungkin akan bersaing dengan Presiden Joe Biden pada pemilihan presiden November 2024, mengkritik kelanjutan bantuan untuk Ukraina.
Saat ditanya kepada 20 persen responden apakah Eropa seharusnya meningkatkan dukungan terhadap Ukraina jika presiden AS berikutnya mencabut kebijakan tersebut, mereka menjawab "iya," sedangkan 21 persen memilih "tetap seperti sekarang saja."
Sebanyak 33 persen responden berpendapat bahwa Eropa seharusnya mengikuti langkah AS dengan memotong bantuan dan mendorong Ukraina untuk menandatangani perjanjian dengan Rusia.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]