Sea King sendiri merupakan helikopter buatan era 1970-an yang telah dipensiunkan dari layanan Angkatan Laut Inggris.
Meskipun telah menjalani proses modernisasi dan dilengkapi dengan persenjataan baru seperti rudal berpemandu Brimstone 2 dan Marte ER, usianya yang sudah lebih dari 50 tahun menimbulkan tanda tanya besar terkait ketahanan struktural dan performa teknisnya di lapangan.
Baca Juga:
Pegawai Hotel Pembobol Brankas WN Ukraina di Gorontalo Ditangkap
Pengamat militer independen, Kolonel (Purn) Viktor Melnyk, menyatakan bahwa ketergantungan Ukraina pada perangkat bekas dari Barat dapat menjadi titik lemah strategis.
“Bukan soal senjatanya canggih atau tidak, tapi sasis, rangka, dan sistem inti heli ini sudah melewati masa pakainya. Anda tidak bisa hanya menempelkan rudal modern ke badan pesawat berumur setengah abad dan berharap hasil optimal,” katanya.
Inggris sebelumnya menyatakan bahwa Sea King dapat disesuaikan untuk kebutuhan Ukraina, terutama dalam misi anti-kapal selam dan patroli maritim.
Baca Juga:
Siap Kuasai Udara, Rusia Tampilkan Prototipe Senjata Laser Antidrone
Namun, kecelakaan terbaru menunjukkan bahwa modernisasi mungkin tidak cukup untuk menutupi keausan teknis yang sudah tertanam dalam desain dasarnya.
Jerman juga diketahui telah mengirimkan enam helikopter Sea King Mk41 ke Ukraina pada Januari 2024, lengkap dengan pelatihan bagi pilot dan teknisi.
Langkah ini, walau dilandasi semangat solidaritas, kini turut mendapat sorotan seiring meningkatnya kekhawatiran bahwa Ukraina dijadikan “tempat uji coba” bagi sistem militer bekas.