Mesin pada Boeing 777 sendiri, terdiri dari kipas di depan, kompresor dan turbin di belakang. Sebuah laporan ahli juga menunjukkan bahwa bilah kompresor pesawat akan kompatibel dengan garis miring empat inci yang terlihat di pintu.
"Kombinasi dampak kecepatan tinggi yang dirancang untuk memecah pesawat dan roda pendaratan yang diperpanjang yang dirancang untuk menenggelamkan pesawat secepat mungkin, menunjukkan maksud yang jelas untuk menyembunyikan bukti kecelakaan itu," kata sebuah laporan yang diterbitkan oleh para ahli.
Baca Juga:
Kapolri Dapat Gelar Panglima Gagah Pasukan Polis dari Kerajaan Malaysia
Pilot biasanya tidak menurunkan roda selama pendaratan darurat di atas air karena meningkatkan kemungkinan pesawat pecah menjadi beberapa bagian. Itu juga, tulis laporan itu, dapat meningkatkan kemungkinan pesawat tenggelam dengan cepat, sehingga memberi waktu yang sangat sedikit bagi para penyintas untuk keluar.
"Apa pun penyebab kerusakannya, fakta bahwa kerusakan berasal dari sisi interior hingga sisi luar puing-puing mengarah pada kesimpulan bahwa roda pendarat kemungkinan besar dikeluarkan saat terjadi benturan. Yang pada gilirannya mendukung kesimpulan bahwa ada adalah pilot aktif hingga akhir penerbangan," tambah laporan itu lagi.
Sebelumnya, polisi Malaysia memang menemukan bahwa kaptennya, Zaharie Ahmad Shah (53), telah menggunakan simulator penerbangan komputer rumahnya untuk meniru penerbangan Boeing 777 ke selatan, melintasi Samudra Hindia. Ini terjadi kurang dari sebulan sebelum pesawat yang diterbangkannya menghilang dalam keadaan yang sangat mirip.
Baca Juga:
Pelaku Penyandera Bocah di Pospol Pejaten Mau Uang Tebusan dan Seorang Resedivis TPPO
Namun temuan mengenai pilot, yang diduga menderita depresi klinis, tak dipublikasikan oleh otoritas Malaysia. Ini ditahan dari laporan publik tentang penyelidikan tersebut
Meski demikian, belum ada komentar dari Malaysia Airlines sendiri. Pemerintah Malaysia pun tak berkomentar. [eta]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.