WAHANANEWS.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, menyatakan bahwa sejumlah negara Afrika yang bertemu dengan Presiden Joko Widodo menunjukkan minat untuk meningkatkan kapasitas mereka di industri kelapa sawit.
"Saat Presiden mengadakan pertemuan, permintaan yang banyak diterima adalah untuk peningkatan kapasitas di bidang, seperti kelapa sawit," kata Retno dalam konferensi pers di sela-sela acara Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak (HLF MSP) dan Forum Indonesia-Afrika (IAF) Ke-2 di Badung, Bali, Senin (3/9/2024).
Baca Juga:
PBB Tunjuk Retno Marsudi Sebagai Penggerak Agenda Air Global
Retno menyebutkan bahwa beberapa negara di kawasan Afrika telah menyatakan minat mereka untuk bergabung dengan CPOPC (Komite Negara-Negara Penghasil Minyak Kelapa Sawit).
"CPOPC ini adalah asosiasi produsen minyak kelapa sawit, anggotanya terdiri dari beberapa negara," ungkap Retno.
Selain permintaan kerja sama untuk peningkatan kapasitas di sektor kelapa sawit, Retno juga menyebutkan adanya permintaan kerja sama untuk peningkatan kapasitas di bidang kesehatan.
Baca Juga:
Sekjen PBB Pilih Menlu RI Retno Marsudi Jadi Utusan Khusus
Terkait kerja sama peningkatan kapasitas di bidang kesehatan, Retno menyinggung kerja sama ekonomi di sektor farmasi yang dibahas oleh Presiden Joko Widodo dengan Wakil Presiden Zimbabwe, Kembo Dugish Campbell Muleya Mohadi, dalam pertemuan bilateral RI-Zimbabwe.
Lebih lanjut, terdapat master agreement kerja sama transfer teknologi kesehatan antara Indonesia dengan Ghana hingga master agreement kerja sama transfer teknologi vaksin antara Indonesia dan Kenya.
"Afrika terlalu besar untuk tidak menjadi perhatian kita dan Indonesia menyatakan siap bermitra dengan negara-negara Afrika, khususnya di sektor pangan, energi, kesehatan, dan mineral," kata Retno.
Acara HLF MSP 2024 membawa tema "Memperkuat Kemitraan Multipihak: Menuju Perubahan Transformatif." Sementara itu, IAF ke-2 mengusung tema "Semangat Bandung untuk Agenda 2063 Afrika."
Terdapat sesi utama yang meliputi Joint Leaders Session Indonesia-Afrika (IAF) dan HLF MSP 2024 serta High-Level Plenary Session pada hari kedua.
Selain sesi utama, forum ini juga akan menyelenggarakan 12 acara paralel dan 17 acara pendukung yang berlangsung hingga 3 September 2024 di Bali.
Dengan hadirnya berbagai pemangku kepentingan dari seluruh dunia, Indonesia berharap dapat memainkan peran penting dalam mendorong perubahan transformatif yang lebih inklusif dan berkelanjutan di tingkat global.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]