WAHANANEWS.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, telah ditunjuk oleh Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, sebagai Utusan Khusus untuk Urusan Air, dengan tujuan memperkuat agenda global terkait air, terutama hasil dari Konferensi Air PBB 2023.
"Utusan Khusus akan berperan dalam memastikan keberlanjutan sumber daya air di masa depan dengan mendorong kerjasama politik, ekonomi, dan sosial-budaya yang lebih kokoh di berbagai tingkat," demikian pernyataan tertulis Sekjen PBB yang dipantau di Jakarta, dikutip Sabtu (14/9/2024).
Baca Juga:
Di Akhir Jabatan, Retno Marsudi Apresiasi Komisi I DPR Penuh Haru: I Love You All!
Retno akan memulai tugasnya sebagai Utusan Khusus pada 1 November 2024, setelah menyelesaikan jabatannya sebagai Menteri Luar Negeri dalam Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo.
Dalam perannya ini, Retno akan menggerakkan kolaborasi antara pemangku kepentingan di bidang air guna mendukung pencapaian target global terkait air, termasuk target keenam dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030, serta mempersiapkan Konferensi Air PBB 2026.
Retno juga akan menjadi advokat penting dalam isu air dan sanitasi, mendorong masuknya topik tersebut dalam berbagai agenda politik, baik di dalam maupun luar PBB, serta menggalakkan tindakan nyata dalam menyelesaikan krisis air global.
Baca Juga:
Menlu Retno: Asia Tenggara Tak Boleh Jadi Tempat Aman Bagi Pelaku TPPO
"Sebagai wakil dari Sekjen PBB untuk isu air, Retno Marsudi akan bekerja sama dengan UN-WATER dan anggotanya untuk mendukung penerapan Strategi Air dan Sanitasi di seluruh sistem PBB," demikian pernyataan lebih lanjut dari Sekjen PBB.
Sekjen PBB juga mengapresiasi peran Retno selama satu dekade terakhir dalam diplomasi global, khususnya dalam penyelenggaraan Forum Air Dunia ke-10 di Bali pada Mei lalu, di mana deklarasi tingkat menteri berhasil dicapai.
Retno juga diakui atas kontribusinya dalam memimpin diplomasi Indonesia di kancah internasional, termasuk sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada 2019-2020, Presidensi G20 pada 2022, dan Keketuaan ASEAN pada 2023.