WahanaNews.co | Hingga saat ini, Jerman telah kehilangan 100 miliar euro (lebih dari Rp1.621 triliun) akibat operasi militer Rusia di Ukraina dan kenaikan biaya listrik.
Perkiraan itu dibeberkan Presiden Institut Riset Ekonomi Jerman (DIW Berlin) Marcel Fratzscher.
Baca Juga:
Thomas Muller Resmi Pensiun dari Tim Nasional Jerman Setelah 14 Tahun Berkarier
"Perang Ukraina dan ledakan biaya energi yang terkait merugikan Jerman hampir 2,5%, atau 100 miliar euro dalam output ekonomi pada tahun 2022," ungkap Fratzscher kepada surat kabar Rheinische Post.
Menurutnya, biaya ini akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang.
Melansir Sindonews, Fratzscher mengatakan Jerman lebih terpengaruh oleh krisis ekonomi karena lebih bergantung pada energi Rusia.
Baca Juga:
Euro 2024: Slovenia vs Serbia Berakhir Imbang 1-1
Menurut dia, Jerman memiliki proporsi industri intensif energi yang tinggi dan "sangat bergantung pada ekspor dan rantai pasokan global."
Perang antara Rusia dan Ukraina terus berlanjut tanpa ada titik temu untuk menyelesaikannya. Barat terus memasok Kiev dengan persenjataan berat sehingga perang semakin sengit. [eta]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.