WahanaNews.co | Perseteruan Israel-palestina di Jalur Gaza
telah berlangsung lebih dari sepekan, hingga merenggut nyawa ratusan orang.
Baca Juga:
Jokowi: Indonesia-Turki akan Terus Kerja Sama Bantu Palestina
Sejumlah milisi di Jalur Gaza melepaskan roket ke arah
Israel, yang dibalas serangan udara.
Di sisi lain, peperangan kali ini menguak soal persenjataan
Israel. Mereka bukan negara besar tetapi punya sejumlah sistem persenjataan
kelas wahid.
Selain mengandalkan industri persenjataan dalam negeri, Israel
juga mengimpor alutsista mutakhir dari luar negeri, sebagian besar dari Amerika
Serikat dan Eropa.
Baca Juga:
Jokowi Tegaskan Posisi Indonesia dan Yordania Sama Soal Palestina
Berikut ini adalah deretan negara yang menjual persenjataan
mutakhir kepada Israel, seperti dilansir Middle
East Eye.
Amerika Serikat
Amerika Serikat adalah negara eksportir senjata terbesar
kepada Israel.
Menurut data Institut Penelitian Perdamaian Dunia Stockholm
(Sipri), persentase impor senjata Israel dari Negeri Paman Sam antara 2009
sampai 2020 mencapai 70 persen.
Jenisnya bermacam-macam. Mulai dari senapan serbu sampai jet
tempur siluman F-35.
Berdasarkan catatan Sipri, AS rutin menjual senjata setiap
tahun kepada Israel sejak 1961. Bom buatan AS juga dipakai oleh Angkatan Udara
Israel untuk menggempur Jalur Gaza sejak 10 Mei lalu.
Sedangkan menurut data lembaga swadaya masyarakat asal
Inggris, Kampanye Melawan Perdagangan Senjata (Caat), jumlah ekspor senjata AS
kepada Israel antara 2013 sampai 2017 mencapai US$4.9 miliar (sekitar Rp70
triliun).
AS tetap mengekspor senjata meski militer Israel kerap
dituduh melakukan kejahatan perang terhadap warga Palestina. Salah satunya pada
2009, ketika militer Israel menggunakan bom fosfor untuk menggempur Jalur Gaza.
Selain itu, AS terus mengucurkan bantuan anggaran militer
bagi Israel yang nilainya mencapai US$3.8 miliar (sekitar Rp54.3 triliun) dan
diberikan saban tahun. Anggaran itu masih ditambah sebesar US$1.6 miliar
(sekitar Rp22.8 triliun) supaya Israel bisa mengembangkan sistem rudal
pertahanan serangan udara (Iron Dome).
"Israel punya industri senjata yang sangat maju yang
mampu membuat mereka sanggup menahan serangan. Namun, alutsista mereka seperti
jet tempur dibeli dari AS. Meski mereka mampu membuat pesawat, tetapi hal itu
akan memakan waktu lama," kata perwakilan Caat, Andrew Smith.
Menurut Caat, perusahaan AS yang memasok senjata kepada Israel
adalah Lockheed Martin, Boeing, Northrop Grumman, General Dynamics, Ametek, UTC
Aerospace, dan Raytheon.
Jerman
Jerman menjadi negara eksportir senjata terbesar kedua bagi
Israel. Persentasenya mencapai 24 persen antara 2009 sampai 2020.
Meski Jerman tidak membeberkan data terkait pengiriman
senjata, tetapi mereka menerbitkan lisensi penjualan senjata kepada Israel pada
2013 sampai 2017 senilai 1.3 miliar Poundsterling (sekitar Rp26.3 triliun).
Menurut data Sipri, Jerman menjual senjata kepada Israel
pada 1960-an sampai 1970-an, serta mulai rutin mengekspor senjata mulai 1994.
Salah satu alutsista Israel yang dibeli dari Jerman adalah
kapal selam. Perusahaan pembuat kapal dari Jerman, ThyssenKrupp Marine Systems,
menjual enam kapal selam kelas Dolphin untuk Israel.
Sedangkan perusahaan manufaktur khusus pembuat sistem
transmisi, Renk AG, ikut membantu pengembangan tank buatan Israel, Merkava.
Italia
Menurut Sipri, persentase ekspor persenjataan buatan Italia
ke Israel mencapai 5.6 persen antara 2009 sampai 2020. Nilainya mencapai 360
juta Poundsterling (sekitar Rp7.4 triliun).
Kerja sama kedua negara di bidang pertahanan juga terjalin
dalam beberapa tahun belakangan. Israel membeli pesawat latih militer buatan
Italia.
Sedangkan Italia membeli rudal dan persenjataan lain buatan
Israel.
Perusahaan Italia, AgustaWestland, yang merupakan anak
perusahaan dari grup usaha aviasi Leonardo, turut memasok komponen bagi
helikopter serang Apache yang digunakan Israel.
Kanada
Menurut data Sipri, persentase ekspor persenjataan buatan
Kanada kepada Israel mencapai 0.3 persen.
Meski jenis senjata atau perangkat militer yang diekspor
dari Kanada tidak dirinci, tetapi nilainya mencapai US$13.7 juta (sekitar Rp195
miliar).
Inggris
Menurut data Caat, nilai ekspor senjata Inggris kepada
Israel sejak 2015 mencapai 400 juta Poundsterling (sekitar Rp8 triliun)
Sejumlah perusahaan Inggris yang memasok persenjataan dan
perangkat militer bagi Israel adalah BAE Systems, Atlas Elektronik UK, MPE,
Meggitt, Penny Giles Controls, Redmayne Engineering, Senior PLC, Land Rover,
dan G4S.
Salah satu perusahaan pembuatan senjata Israel, Elbit
Systems, juga mempunyai kantor cabang dan pabrik di Inggris. Salah satu pabrik
mereka yang berada di wilayah Oldham kerap menjadi sasaran aksi demo solidaritas
terhadap Palestina. [qnt]