WahanaNews.co | Kepala Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) Philippe Lazzarini pada Kamis (25/8/2022) mengungkapkan bahwa prioritas politik, pergeseran dinamika regional dan munculnya krisis kemanusiaan baru telah mengurangi prioritas konflik Israel-Palestina.
UNRWA menyebut prioritas politik, pergeseran dinamika regional dan munculnya krisis kemanusiaan baru telah mengurangi prioritas konflik Israel-Palestina.
Baca Juga:
9 Staf UNRWA Dipecat PBB, Atas Dugaan Terlibat Serangan Hamas ke Israel
UNRWA menyebut prioritas politik, pergeseran dinamika regional dan munculnya krisis kemanusiaan baru telah mengurangi prioritas konflik Israel-Palestina.
Dalam pernyataannya kepada Dewan Keamanan PBB, Philippe Lazzarini menceritakan tentang kondisi suram di Timur Tengah di tengah meningkatnya ketegangan regional.
''Lebih dari 80 persen pengungsi Palestina di Lebanon, Suriah dan Gaza hidup di bawah garis kemiskinan,'' kata Lazzarini.
Baca Juga:
AS Desak Israel Investigasi Serangan Udara Mematikan di Kamp Pengungsi Rafah, Palestina
''Di Suriah, setelah 11 tahun konflik, keluarga paling miskin kembali hidup di tengah puing-puing rumah mereka yang hancur karena mereka tidak mampu lagi membayar sewa.''
Lazzarini juga mengatakan UNRWA menghadapi krisis pendanaan dan menyerukan dukungan politik dan keuangan.
"UNRWA menghadapi ancaman eksistensial. Apa yang dipertaruhkan?" tutur dia. “Pendidikan yang berkualitas dan berprinsip untuk lebih dari setengah juta anak perempuan dan laki-laki. Akses ke perawatan kesehatan untuk sekitar 2 juta pengungsi Palestina dan jaring pengaman sosial untuk sekitar 400.000 orang termiskin di antara orang miskin. Dukungan psiko-sosial untuk ratusan ribu anak,” [rsy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.