WahanaNews.co | Sepotong puing pesawat penumpang Malaysia Airlines MH370 yang ditemukan baru-baru ini di Madagaskar memperkuat dugaan yang menyebutkan salah satu pilot bunuh diri.
Potongan itu diduga berasal dari bagian pintu landing gear pesawat.
Baca Juga:
Sungai Siak Makan Korban, Kru Kapal Asal Malaysia Tenggelam dan belum Ditemukan
Temuan pintu landing gear pesawat tersebut seolah mendukung salah satu teori bahwa pesawat Boeing 777 Malaysia Airlines MH370 sengaja dijatuhkan.
Dilansir dari 9News, pesawat itu hilang pada 8 Maret 2014 saat terbang dari Kuala Lumpur, Malaysia, ke Beijing, China, dengan 239 orang di dalamnya.
Salah satu teori bagaimana penerbangan MH370 jatuh adalah bahwa Kapten Zaharie Ahmad Shah, pilot veteran Malaysia Airlines, sengaja menjatuhkan pesawat ke laut.
Baca Juga:
Kasus Pemerasan DWP, Propam Polri Gelar Sidang Etik Hari Ini
Potongan pintu landing gear pesawat tersebut membuat jumlah potongan puing MH370 yang ditemukan di Madagaskar dan diserahkan kepada pihak berwenang menjadi 19.
Sosok Zaharie Amad Shah
Zaharie Amad Shah pada lahir 31 Juli 1961. Dilansir dari The Sun, dia bergabung dengan Malaysia Airlines pada 1981.
Shah telah berkarier sebagai pilot maskapai Malaysia Airlines selama 33 tahun dengan jam terbang 18.423 jam.
Selama berkarier di Malaysia Airlines, Zaharie Amad Shah disebut memiliki rekam jejak dan senioritas yang baik.
Dia diakui sebagai pilot yang ulung serta dihormati yang tidak memiliki cacat pada catatannya.
Zaharie Amad Shah telah mendapat sertifikat dari Departemen Penerbangan Sipil Malaysia (DCA) sebagai pemeriksa tes simulator.
Zaharie Ahmad Shah telah menikah dan memiliki tiga anak. Dia tinggal bersama istrinya di sebuah rumah mewah dan membangun simulator penerbangannya sendiri.
Setelah hilangnya pesawat, muncul desas-desus yang menyebutkan bahwa istrinya telah pindah dari rumah tersebut.
Kopilot penerbangan Malaysia Airlines MH370 adalah Fariq Abdul Hamid.
Penerbangan tersebut adalah pengalaman pertamanya menerbangkan Boeing 777 sebagai first officer.
Dia telah terbang lima kali sebelumnya dengan "pemeriksa kopilot" yang mengawasinya.
Namun dia memiliki pengalaman 2.763 jam menerbangkan jet sebelum pindah ke pesawat yang lebih besar. [rna]