WAHANANEWS.CO, Jakarta - Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menegaskan netralitas Malaysia sebagai Ketua ASEAN 2025 dalam memediasi konflik perbatasan antara Kamboja dan Thailand.
Anwar dalam pernyataan di Putrajaya, Malaysia, Selasa (30/12/2025), menyatakan persepsi segelintir pihak yang menyebut Malaysia tidak netral dalam proses mediasi Thailand-Kamboja, adalah keliru.
Baca Juga:
ASEAN-Japan Symposium, Wamendag Roro: UMKM Kunci Ketahanan Rantai Pasok
"Saya memantau hal ini dengan sangat seksama. Mereka (pihak yang berpandangan Malaysia tidak netral) tidak mengetahui banyak fakta dan informasi. Saya secara konsisten mengambil pendekatan yang sangat penuh kehati-hatian, dengan membahasnya bersama Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul dan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet," ujar Anwar.
Dia menyebut Panglima Angkatan Bersenjata Malaysia, dalam kerangka Malaysia selaku Ketua ASEAN 2025, telah menghubungi militer kedua negara.
Begitu pula Menteri Luar Negeri Malaysia yang juga mengupayakan perdamaian dua negara sahabat, lanjutnya.
Baca Juga:
Radio Pemerintah Malaysia Salah Sebut Nama Presiden RI di KTT ASEAN, Prabowo Jadi Jokowi
"Posisi kami tentu saja adalah membantu memediasi dan memastikan penghentian permusuhan. Keputusan sepenuhnya berada di tangan Thailand dan Kamboja. Kami tidak memutuskan," kata Anwar Ibrahim.
Menurutnya, tudingan yang diarahkan kepada Malaysia didasarkan pada ketidaktahuan dan prasangka.
Dia menegaskan sejatinya bahwa setiap keputusan, baik itu deklarasi Kuala Lumpur, pertemuan perbatasan, maupun pertemuan menteri-menteri luar negeri ASEAN di Kuala Lumpur belum lama ini, semua dilakukan secara konsisten dengan partisipasi dan persetujuan penuh dari Thailand dan Kamboja.