WahanaNews.co | Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mendesak kongres untuk segera meloloskan Undang-undang senjata api setelah terjadi lagi insiden penembakan di sekolah.
Desakan disampaikan setelah penembakan maut di SD Texas yang menewaskan 19 anak dan 2 orang dewasa pada Selasa (24/5/2022).
Baca Juga:
Warga Klaten Ditembak OTK Saat Melintas di Kampung, Polisi Lakukan Penyelidikan
"Kami tahu secara logika Undang-Undang senjata tidak dapat dan tidak akan mencegah semua tragedi. Namun, kami tahu, itu bekerja dan memiliki dampak positif," kata Biden dalam cuitannya, Rabu (25/5/2022).
"Ketika kami meloloskan larangan senjata senjata serbu, penembakan massal turun. Ketika Undang-Undang itu berakhir, penembakan massal jadi tiga kali lipat," cuitnya.
Larangan senjata serbu yang dimaksud Joe Biden adalah aturan yang sesungguhnya sudah berlaku di California sejak 1989.
Baca Juga:
Soal Penembakan Trump, Eks Bos CIA Buka-bukaan Sebut Kejanggalan Ini
Namun, seorang hakim federal AS membatalkan larangan tersebut setelah digugat pada 2019.
Salah satu penggugatnya adalah James Miller, penduduk negara bagian sekaligus anggota San Diego County Gun Owners.
Kala itu, Gubernur California Gavin Newsom menyebut pembatalan larangan senjata serbu menjadi ancaman langsung terhadap keselamatan publik dan menyebutnya sebagai "tamparan menjijikkan" bagi mereka yang kehilangan orang tercinta akibat kejahatan bersenjata.