WahanaNews.co | Organisasi bantuan untuk pengungsi internasional, IRAP, menyerukan pemerintah AS untuk menyambut dan memperlakukan dengan setara para pengungsi dari seluruh dunia, termasuk Afghanistan.
Pernyataan ini merupakan respons setelah pengumuman pembebasan syarat pengungsi Ukraina yang diberikan pemerintahan Presiden AS, Joe Biden.
Baca Juga:
Sesama Pengungsi, Warga Afghanistan dan Ukraina Saling Gusur di Jerman
IRAP mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik langkah untuk membawa pengungsi dari Ukraina ke AS.
Tapi mereka ingin melihat pendekatan yang sama diambil untuk pengungsi dari negara lain.
Sebelumnya Biden mengumumkan peluncuran program “Bersatu untuk Ukraina” pada hari Kamis (21/4/2022) yang merampingkan proses bagi warga Ukraina yang mencari perlindungan di AS.
Baca Juga:
Bantu Pengungsi Ukraina, Dua Mahasiswa Harvard Buat Situs Web
"Ini adalah pengumuman yang disambut baik bahwa pemerintahan Biden sedang mencoba melakukan sesuatu untuk membantu orang-orang Ukraina sampai ke AS dan berbagi beberapa tanggung jawab yang diambil oleh mitra Eropa," kata Direktur kebijakan IRAP, Sunil Varghese, dilansir dari The New Arab, Jumat (22/4/2022).
“Pada saat yang sama, ada kekhawatiran. Pertama, rencana yang diumumkan pemerintah sebenarnya bukan rencana pengungsi. Ini pembebasan bersyarat kemanusiaan, yang merupakan solusi jangka pendek. Hal penting kedua yang harus dijelaskan adalah banyak dari hal-hal ini yang tidak terjadi pada orang lain," tambahnya.
Varghese mencatat bahwa ketentuan saat ini sedang dibuat untuk Ukraina untuk melewati protokol konsuler karena penutupan kedutaan dan konsulat AS.