WahanaNews.co | Istri pertama mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan ibu dari tiga anaknya, Ivana Trump, meninggal dunia pada usia 73 tahun.
"Dia adalah wanita yang luar biasa, cantik, yang menjalani kehidupan yang hebat dan inspiratif," tulis Trump di platform media sosialnya, Truth Social.
Baca Juga:
WHO Sebut Sebagian Warga Gaza Terpaksa Konsumsi Air Got dan Pakan Ternak
Ivana yang lahir di tempat yang sekarang bernama Republik Ceko, menikah dengan Trump pada 1977.
Mereka bercerai 15 tahun kemudian pada 1992. Mereka memiliki tiga anak bersama, yakni Donald Jr, Ivanka dan Eric Trump.
Anak tertuanya, Ivanka, yang dikatakan sangat dekat dengan ibunya, mengatakan dalam sebuah posting Instagram bahwa dia "sangat sedih".
Baca Juga:
Menlu Bangladesh Minta PBB Ikut Selesaikan Masalah Pengungsi Rohingya
"Ibu itu brilian, menawan, bersemangat, dan sangat lucu. Dia mencontohkan kekuatan, keuletan, dan tekad dalam setiap tindakannya.
Dia menjalani hidup sepenuhnya - tidak pernah melewatkan kesempatan untuk tertawa dan menari," tulisnya.
Mantan Walikota New York City Rudy Giuliani menulis di Twitter bahwa Ivana adalah "orang yang benar-benar berbakat, kreatif dan cantik", yang telah "berkontribusi besar" ke kotanya.
"Dia menjalani American Dream," kata Senator Republik Lindsey Graham, sekutu utama Trump.
Menurut Associated Press, polisi percaya penyebab kematian mungkin karena kecelakaan.
Sumber mengatakan kepada kantor berita jika Ivana ditemukan tak sadarkan diri di dekat tangga di rumahnya di New York City, dan diyakini dia mungkin telah jatuh.
Donald dan Ivana Trump adalah figur publik terkemuka di New York pada 1980-an dan 1990-an, dan perpisahan mereka menjadi perhatian publik yang intens.
Setelah perpisahan mereka, Ivana melanjutkan untuk meluncurkan lini produk kecantikan, pakaian, dan perhiasannya sendiri.
Dia menuai banyak pujian karena membesarkan anak-anaknya dalam memoarnya pada 2017 ‘Raising Trump’.
Di memoir itu, dia menulis jika dirinya membuat keputusan tentang pendidikan, kegiatan, perjalanan, perawatan anak, dan tunjangan mereka"hingga kuliah.
Dalam buku itu, dia menambahkan bahwa hubungannya dengan Trump telah membaik sejak perceraian mereka, dan mengatakan dia berbicara dengannya seminggu sekali.
Keluarga Trump memujinya dalam sebuah pernyataan sebagai kekuatan dalam bisnis, atlet kelas dunia, kecantikan yang bersinar, dan ibu serta teman yang peduli".
"Ivana Trump adalah seorang yang selamat. Dia melarikan diri dari komunisme dan memeluk negara ini," tambah pernyataan itu.
"Dia mengajari anak-anaknya tentang ketabahan dan ketangguhan, kasih sayang dan tekad," lanjutnya.
Trump adalah suami kedua Ivana.
Yang pertama, Alfred Winklmayr, adalah seorang instruktur ski Austria dan teman yang kabarnya dia nikahi untuk mendapatkan kewarganegaraan Austria.
Pernikahan itu memungkinkan dia untuk meninggalkan negara asal komunisnya - yang saat itu adalah Cekoslowakia - tanpa membelot.
Ivana yang diketahui menjadi seorang pemain ski lama, diketahui telah bermain ski secara kompetitif di negara itu.
Namun klaim Trump jika Ivana adalah pemain pengganti di tim Olimpiade Musim Dingin 1972 dibantah pada 1989 oleh pejabat Olimpiade setempat.
Saat tinggal di Kanada pada 1970-an, ia bekerja sebagai instruktur dan model ski.
Dalam perjalanan kerja ke New York City pada 1976, dia bertemu dengan Trump saat bersama sekelompok model. Mereka menikah pada tahun berikutnya dan dengan cepat menjadi pusat perhatia tabloid.
Selama pernikahan mereka, Ivana memegang beberapa peran dalam Organisasi Trump, termasuk sebagai manajer Plaza Hotel di Manhattan.
Tetapi Trump dilaporkan menguncinya di luar kantornya di hotel pada tahun 1990 ketika mereka berdebat tentang empat perjanjian pra-nikah.
Ketika penyelesaian perceraian diselesaikan pada 1992, Ivana telah menandatangani perjanjian kerahasiaan tetapi juga menerima USD14 juta (Rp210 miliar) dan sebuah rumah besar di Connecticut.
Usai bercerai dari Trump, dia menikah dia kali. Yakni dengan pengusaha Italia Riccardo Mazzucchelli dari 1995 – 1997 dan kepada aktor Italia Rossano Rubicondi, dari 2008 – 2009.
Pada 2017, Ivana mengatakan kepada ABC Good Morning America bahwa dia tidak ingin membuat istri Trump saat ini, Melania, cemburu dengan meneleponnya di Gedung Putih.
"Saya pada dasarnya istri Trump pertama. Oke? Saya ibu negara," katanya.
Itu adalah salah satu dari banyak kutipan yang tak terlupakan dari Ivana.
Dalam peran cameo dalam film The First Wives Club pada 1996, dia memberikan pernyataan yang cukup tajam kepada para janda yang tidak puas.
"Para wanita, Anda harus kuat dan mandiri. Dan ingat, jangan marah, dapatkan segalanya." [Tio]