WahanaNews.co | Rusia masih terus mendapat dukungan loyal dari negara Belarusia. Presiden Alexander Lukashenko mengungkapkan militer Rusia sama sekali tak ingin merebut wilayah Ukraina, dan hanya ingin menunjukkan kekuatan semata.
"Percaya saya. Putin dan militer Rusia tidak ingin menguasai Ukraina. Mereka hanya menunjukkan bahwa Rusia harus dipandang. Jangan menghina Presiden Rusia. Jangan memberantas bahasa Rusia yang dipakai oleh semua rakyat Ukraina," ujar Presiden Lukashenko, dilansir media pemerintah Rusia, TASS, akhir pekan ini.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
"Tidak ada niat untuk memperbudak, menguasai, dan seterusnya," lanjut Presiden Belarusia.
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko adalah tokoh pemimpin yang cukup terkenal di Eropa. Tahun lalu, ia meraih gelar Person of the Year dalam bidang Kejahatan Terorganisir dan Korupsi.
Predikat itu diberikan oleh Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) yang menilai Lukashenko mengalirkan uang negara ke para oligarki dan orang dekat keluarganya, memicu krisis perbatasan di Eropa, serta menyebarkan misinformasi terkait Covid-19.
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
Salah satu kota Ukraina yang dikuasai Rusia adalah Mariupol. Sebelum kota itu jatuh, rakyatnya kesulitan mengakses listrik dan air.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berkata 20 persen wilayah Ukraina telah diduduki Rusia. Sanksi ekonomi pun masih terus menggempur Rusia.
Belarusia juga memiliki peran di invasi ini. Pasalnya, awalnya Rusia mengaku hanya berlatih di Belarusia dan tidak masuk batas negara Ukraina. Namun, pasukan di Belarusia ternyata merangsek masuk ke Ukraina dan invasi terjadi, sehinggi memicu krisis di Eropa. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.