WahanaNews.co | Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, menyebut penyerangan yang dilakukan seorang pria kepada suami Ketua DPR AS Nancy Pelosi, Paul Pelosi sebagai aksi tercela.
Seorang penyusup menyerang Paul Pelosi dengan palu, dan mematahkan tulangnya pada Jumat (28/10/2022) waktu setempat. Pelaku berjenis kelamin pria itu membobol rumah pasangan Pelosi yang berada di California, AS.
Baca Juga:
Prabowo Subianto Sambangi Gedung Putih, Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik dengan AS
Berbicara dalam rapat umum kampanye di Philadelphia, Biden mengatakan kekerasan politik "tidak memiliki tempat" di Amerika Serikat.
"Cukup, sudah cukup," tambah Biden.
Biden juga merujuk laporan media bahwa penyerang meneriakkan "Where is Nancy," di mana itu merupakan nyanyian yang sama yang digunakan selama serangan mematikan 6 Januari 2021 di US Capitol.
Baca Juga:
Demokrat Tuding Keputusan Biden sebagai Penyebab Kegagalan Harris Hadapi Trump
"Saya tidak mengada-ada. Ini Dilaporkan," kata Biden.
"(Paul Pelosi) diserang di rumahnya oleh seorang penyerang yang melakukan kekerasan, dan mengancam nyawa Paul sambil menuntut untuk bertemu dengan Nancy," ujar juru bicara Pelosi, Drew Hammill, dikutip dari France24.
Paul Pelosi yang sudah berusia 82 tahun harus menjalani operasi dan sedang dalam pemulihan di rumah sakit. Saat kejadian, Paul berada di rumah sendirian, karena istrinya bekerja di Washington DC.
Scott menjelaskan identitas si penyerang sebagai David Depape (42 tahun). Kendati demikian, Depape menolak untuk menjawab pertanyaan dan memberikan detail lebih lanjut terkait aksinya itu.
Media Amerika Serikat (AS), dengan mengutip sumber keluarga, mengatakan penyusup memberi tahu Paul bahwa dia akan mengikatnya dan menunggu Nancy pulang.
Namun, Paul berhasil menghubungi 911 selagi sang penyerang lengah, sebagaimana dikabarkan MSNBC.[zbr]