WahanaNews.co, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi presiden Indonesia pertama yang mengunjungi Kenya dalam 44 tahun.
"Kunjungan ke Kenya adalah kunjungan kenegaraan pertama Presiden RI dalam 44 tahun hubungan kedua negara," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam konferensi pers virtual, Senin (21/08/23).
Baca Juga:
PAC Khusus GRIB Jaya Bagan Sinembah Gelar Syukuran Pelantikan Presiden RI
Retno mengatakan Kenya merupakan mitra penting bagi Indonesia di Afrika sub-Sahara. Kedua negara, kata dia, juga memiliki kedekatan historis sebagai sesama anggota Gerakan Non-Blok yang mewarisi Bandung Spirit.
Jokowi juga menyampaikan hal serupa saat konferensi pers bersama Presiden Kenya William Ruto di State House, Nairobi.
"Indonesia dan Kenya mempunyai kedekatan historis sejak Konferensi Asia-Afrika tahun 1955 dan Gerakan Non Blok pada 1961," kata Jokowi.
Baca Juga:
Dihadiri Presiden RI, PLN Sukses Kawal Upacara HUT TNI ke-79 Tanpa Kedip di Monas
Jokowi juga sudah sempat mengungkap ia ingin menggenjot kerja sama dengan Kenya dalam tiga sektor melalui kunjungan ini.
Pertama, sektor perdagangan. Jokowi menyebut perdagangan RI dan Kenya mencapai US$507 juta dolar pada 2022. Ke depan, perdagangan akan diperluas dengan penjajakan berbagai peluang.
Kedua, kerja sama terkait investasi di sektor energi. Jokowi menyebut Indonesia berkomitmen meningkatkan investasi sektor energi di Kenya melalui PT Pertamina (Persero).
Karena itu, Jokowi meminta dukungan agar investasi Pertamina dengan Geothermal Development Company senilai US$1,5 miliar dapat segera direalisasikan dan diperluas di bidang energi baru dan terbarukan.
Ketiga, kerja sama di sektor farmasi antara Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia dan Kenya serta antara Bio Farma dengan Generics Africa Ltd terkait vaksin dan produk farmasi.
Di kesempatan terpisah, Retno mengungkap secara umum tujuan utama Jokowi ke Kenya.
Pertama, Jokowi ingin memperkuat soliditas dan kerja sama antara negara berkembang, terutama negara dari Global South, sesuai dengan spirit Bandung.
Kedua, lawatan ini juga dilakukan untuk memperkuat kerja sama ekonomi karena potensi yang dimiliki kedua negara cukup besar.
Selain itu, Jokowi juga mengajak Kenya memperkokoh kembali Bandung Spirit dengan memajukan kolaborasi negara-negara Global South.
"Sudah saatnya suara dan kepentingan negara berkembang lebih didengar, termasuk kepentingan untuk melakukan lompatan pembangunan untuk kesejahteraan yang lebih baik bagi rakyat negara-negara berkembang," ujar Retno.
Hubungan diplomatik Indonesia-Kenya sendiri sudah terjalin sejak 1979.
Relasi kedua negara semakin erat usai Indonesia membuka Kedutaan Besar RI di Nairobi pada 1982, dan Kenya meresmikan kedubes mereka di Jakarta pada 2022.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]