WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kabar duka datang dari Gaza.
Seorang jurnalis muda asal Palestina, Saleh Aljafarawi, dilaporkan tewas dalam insiden bentrokan bersenjata yang terjadi di kawasan Sabra, Gaza, pada Minggu (12/10/2025).
Baca Juga:
Kabar Duka: Mantan Ketua KPK Antasari Azhar Meninggal Dunia di Usia 72 Tahun
Insiden tersebut terjadi hanya beberapa hari setelah diumumkannya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.
Mengutip laporan dari Al Jazeera Arabic, Saleh terkena tembakan ketika sedang melakukan peliputan di tengah bentrokan antara pasukan keamanan Hamas dan kelompok milisi lokal.
Ia dikenal publik luas karena dokumentasi visual yang menggambarkan kehidupan masyarakat Gaza di tengah krisis berkepanjangan.
Baca Juga:
Mahasiswa Indonesia di Belanda Wafat Saat Dampingi Pejabat RI di Austria, PPI Belanda Kecam EO
Video yang memperlihatkan jenazah Saleh tergeletak di atas sebuah truk, masih mengenakan rompi bertuliskan “press”, telah diverifikasi oleh Sanad, lembaga pemeriksa fakta dan verifikasi media.
Berdasarkan informasi dari otoritas keamanan di Gaza, kelompok bersenjata yang terlibat dalam bentrokan diduga memiliki hubungan dengan pasukan pendudukan Israel.
Bentrok dipicu oleh penyerangan terhadap warga pengungsi yang saat itu sedang dalam perjalanan kembali ke wilayah Gaza Selatan.
Meski secara formal konflik dihentikan sementara lewat gencatan senjata, kondisi keamanan di Gaza tetap dinyatakan sangat genting oleh otoritas lokal.
The New Arab dan TRT melaporkan bahwa Saleh mengalami tujuh luka tembak di beberapa bagian tubuhnya.
Sebelum ditemukan tak bernyawa oleh rekan-rekannya sesama jurnalis, ia sempat dinyatakan hilang selama beberapa jam.
Saleh, yang lahir pada November 1997, telah aktif sebagai jurnalis dan pembuat konten sejak tahun 2019.
Lewat akun media sosialnya, ia kerap membagikan dokumentasi kondisi kemanusiaan di Gaza, yang kemudian membuatnya dikenal secara global.
Saleh diketahui kerap menerima intimidasi dan ancaman dari pihak Israel karena laporan-laporannya yang tajam mengenai kekerasan dan aksi genosida di Gaza.
Dalam salah satu pengakuannya, ia menyatakan bahwa tekanan tersebut membuatnya selalu merasa was-was.
“Ancaman tersebut selalu membuatnya ketakutan setiap saat.”
Menurut catatan dari Committee to Protect Journalists (CPJ), sejak Oktober 2023, sudah lebih dari 270 jurnalis dan pekerja media kehilangan nyawa di wilayah Gaza.
Kematian Saleh menambah panjang daftar korban dari kalangan media dalam konflik Israel-Palestina yang terus berlanjut.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]