WahanaNews.co | Dua ledakan menghantam kamp Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Kota Gao, Mali.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Baca Juga:
Serangan Bom di Afghanistan Utara Sasar Pertemuan Jurnalis
Dilansir AFP, Minggu (5/12/2021), ledakan yang terjadi pada pukul 05.45 GMT itu mengguncang barak misi PBB di Mali, yang disebut MINUSMA.
Ledakan itu memaksa para penghuninya untuk berlindung di tempat penampungan selama dua jam.
Tentara Prancis mengatakan, ledakan itu hanya mengakibatkan kerusakan material.
Baca Juga:
Ini Kata Polisi Soal Ledakan Bom di Samping Rumah Victor Mambor
Akan tetapi tidak memberikan rincian tentang kemungkinan asal ledakan.
Kekerasan terbaru di negara Afrika Barat itu terjadi setelah 31 orang tewas dalam serangan pada Jumat (3/12/2021) lalu.
Tersangka kekerasan itu adalah jihadis di dekat pusat Kota Bandiagara.
Mali telah berjuang untuk menahan pemberontakan Islam yang pertama kali meletus di utara pada 2012.
Pemberontakan itu telah merenggut ribuan nyawa militer dan sipil.
Meskipun kehadiran ribuan tentara Prancis dan PBB, konflik terus melanda Mali tengah.
Konflik juga menyebar ke negara tetangga, Burkina Faso dan Niger.
Prancis, bekas kekuatan kolonial di Mali, mengatakan, mereka akan mengurangi jumlah pasukannya di Sahel.
Prancis juga merencanakan pasukannya meninggalkan Kidal, Tessalit dan Timbuktu.
Hal itu sebagai upaya untuk memfokuskan kembali pada Gao dan Menaka, lebih dekat ke zona “tiga perbatasan” yang bergejolak di dekat Burkina Faso dan Niger. [qnt]