WahanaNews.co | Tiongkok melaporkan lebih dari 5.000 kasus baru Covid-19 yang dikonfirmasi, lebih dari dua kali lipat jumlah yang dilaporkan pada Senin (14/3/2022).
Seperti dilaporkan Al Jazeera, angka itu merupakan jumlah harian tertinggi sejak pandemi dimulai lebih dari dua tahun lalu.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Komisi Kesehatan Nasional mengumumkan 5.280 kasus Covid baru, termasuk yang tanpa gejala, pada Selasa (15/3). Tidak seperti negara lain, Tiongkok tidak secara resmi mengklasifikasikan kasus tanpa gejala Covid-19 sebagai kasus terkonfirmasi, meski merilis data secara bersamaan.
Provinsi Jilin di timur laut, daerah yang paling parah dilanda, menyumbang lebih dari 3.000 kasus, kata komisi itu.
Varian Omicron yang menyebar cepat dari virus corona sedang menguji strategi Nol Covid Tiongkok, yang mengandalkan kontrol perbatasan yang ketat, pengujian wajib, dan karantina yang ketat untuk menjaga agar virus tetap terkendali sejak pertama kali muncul di pusat kota Wuhan pada akhir 2019.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Meskipun jumlahnya rendah dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia, lebih dari 10.000 kasus yang tercatat di Tiongkok dalam dua minggu pertama bulan Maret, jauh lebih tinggi daripada wabah sebelumnya.
Tidak ada kematian baru yang dilaporkan, tetapi kasus telah dilaporkan di lebih dari selusin provinsi dan kota-kota besar termasuk Beijing, Shanghai, dan Shenzhen.
Lebih dari 14 juta orang yang tinggal di Jilin telah dilarang meninggalkan provinsi atau bepergian antar kota. Di ibu kota provinsi Changchun, penduduk telah dikurung sejak Jumat karena pihak berwenang melakukan pengujian massal berulang kali.