WahanaNews.co | Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak penembakan terhadap Shinzo Abe di Prefektur Nara, Jumat (8/7) siang.
“Hingga saat ini, belum ada informasi WNI yang terdampak,” menurut KBRI saat dikonfirmasi di Tokyo, Jumat.
Baca Juga:
Jokowi Hadiri KTT Perayaan 50 Tahun ASEAN-Jepang
Adapun jumlah WNI di Prefektur Nara menurut data imigrasi Jepang per Desember 2021 adalah 321 orang.
KBRI Tokyo mengatakan telah melakukan komunikasi dengan aparat dan simpul masyarakat di sekitar lokasi kejadian.
Dubes RI untuk Jepang dan Federasi Mikronesia Heri Akhmadi atas nama Pemerintah Indonesia menyampaikan keprihatinan mendalam atas peristiwa penembakan Mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe pada Jumat, 8 Juli 2022.
Baca Juga:
Tiba di Tokyo, Jokowi Bertemu PM Kishida
“Saya, atas nama Pemerintah Indonesia, menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas kejadian penembakan terhadap Mantan PM Shinzo Abe. Pemerintah dan masyarakat Indonesia di Jepang berdoa untuk kebaikan PM Abe dan keluarga serta seluruh masyarakat Jepang,” kata Heri.
Pada Jumat (8/7) sekitar pukul 11.00 waktu setempat telah terjadi penembakan di dekat Stasiun Yamatosaidaiji, Kota Nara, Prefektur Nara.
Terdengar dua kali suara letusan senjata yang berasal dari arah belakang PM Shinzo Abe dan diberitakan mengenai bagian dada.
Mantan PM Abe saat itu sedang melakukan kampanye pemilihan Upper House. Setelah penembakan, PM Shinzo Abe langsung dilarikan ke rumah sakit dan diberitakan dalam kondisi kritis.
Berdasarkan pemberitaan, polisi sudah menangkap satu orang terduga pelaku. Shinzo Abe merupakan salah satu politisi senior Jepang.
Periode pertamanya sebagai PM Jepang adalah sejak 26 September 2006 hingga pengunduran dirinya pada 26 September 2007.
Kejadian tersebut berakibat dihentikannya sementara jalur kereta JR Seibu Ikebukuro, Tokorozawa dan Yuurakucho dihentikan hingga pukul 15.00 waktu setempat.[zbr]