WahanaNews.co, Tokyo - Pemerintahan Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, menghadapi goncangan usai tiga menteri dan kepala sekretaris kabinetnya mengumumkan pengunduran diri.
Langkah pengunduran diri secara massal ini terjadi ketika Kishida sedang berupaya memulihkan pemerintahannya setelah skandal korupsi besar yang melibatkan partai yang berkuasa.
Baca Juga:
Harga Beras di Jepang Nyaris Tembus Rp100 Ribu, Stok Langka dan Panic Buying Meluas
Kepala Sekretaris Kabinet dan juru bicara pemerintah, Hirokazu Matsuno, secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya pada Kamis (14/12/2023).
"Mengingat berbagai tuduhan terkait dana politik yang menggoyahkan kepercayaan masyarakat terhadap politik, dan berbagai tuduhan terkait dana politik saya sendiri, saya telah mengajukan pengunduran diri," ungkap Matsuno dalam konferensi pers.
Menurutnya, posisi Matsuno akan digantikan oleh Yoshimasa Hayashi, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Luar Negeri hingga bulan September yang lalu.
Baca Juga:
Liburan ke Bali Makin Mudah, Kolaborasi Indonesia-Jepang Genjot Wisatawan
Pengunduran diri Matsuno terjadi setelah Menteri Ekonomi dan Industri, Yasutoshi Nishimura, juga mengumumkan pengunduran dirinya.
Menteri Dalam Negeri, Junji Suzuki, dan Menteri Pertanian, Ichiro Miyashita, dilaporkan telah mengajukan pengunduran diri mereka.
Selain itu, kabarnya lima wakil menteri juga akan dipecat dari pemerintahan di bawah kepemimpinan Kishida.