WAHANANEWS.CO, Jakarta - Gelombang panas yang memicu kebakaran hutan hebat di wilayah tengah Israel dekat Yerusalem, Rabu lalu, justru menjadi pemantik euforia di berbagai lini media sosial Arab, khususnya dari kalangan Palestina.
Alih-alih simpati, publik di dunia Arab menanggapi insiden ini dengan sorak sorai digital, sebuah respons yang menggambarkan betapa dalamnya luka politik dan emosi yang terpendam akibat konflik berkepanjangan di kawasan tersebut.
Baca Juga:
Badai Pasir dan Amuk Api, Dua Bencana Alam Hantam Israel Tanpa Peringatan
Kebakaran besar yang melanda hutan-hutan di sekitar Yerusalem disambut dengan suka cita oleh banyak pengguna media sosial Arab.
Tak sedikit dari mereka yang mengunggah komentar bernada ejekan terhadap Israel, sambil membumbui unggahan mereka dengan narasi keagamaan dan politik yang tajam.
Platform seperti Facebook, TikTok, dan Telegram menjadi wadah pelampiasan emosi, penuh dengan video kobaran api disertai komentar sinis, doa yang menyindir, bahkan seruan langsung bernuansa provokatif.
Baca Juga:
Kebakaran Hutan Dahsyat Lumpuhkan Israel, Netanyahu Teriak Minta Bantuan Internasional
Salah satu unggahan datang dari Hana Barghouti, yang menulis: “Kami memohon kepada Tuhan untuk melindungi rakyat dan tanah kami. Semoga kebakaran ini membingungkan para penjajah dan pemukim mereka yang berusaha.” Komentar ini dikutip dari laporan Ynet pada Kamis (1/5/2025).
Pengguna lain, Umm Ibrahim, turut menyebarkan gambar kobaran api sambil menyisipkan kalimat, "Dengan menyebut nama Allah, Sang Pembalas, Yang Mahakuasa."
Nada religius yang penuh amarah juga terlihat dalam komentar jurnalis Lebanon, Hiba Haidar: "Semoga Tuhan membakar mereka sebagaimana mereka membakar warga Gaza dan tenda-tenda mereka."
Abdullah Alattar, seorang jurnalis Palestina yang berbasis di Gaza, membagikan gambar kebakaran dengan narasi pedas: "Pemandangan ribuan warga Israel melarikan diri dari kebakaran hutan yang berkobar di Yerusalem."
Sebagian unggahan bahkan menyindir pemerintah Palestina sendiri. Beberapa warganet mengecam laporan bahwa Otoritas Palestina -- yang dikuasai Fatah -- menawarkan bantuan pemadaman api kepada Israel.
Salah satunya ditulis Hanin Nassar, “Otoritas Zionis Palestina menawarkan bantuan, dan Israel mengabaikannya.” Ia kemudian menambahkan: “Semoga Tuhan mempermalukan Anda. Anda seharusnya meminta izin untuk menyelamatkan puluhan ribu orang di Gaza.”
Sebuah laman Facebook populer Palestina bernama Jerusalem Compass menyoroti momen kebakaran ini yang bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Israel.
Dalam unggahannya disebutkan: “Menjelang apa yang disebut ‘Hari Kemerdekaan’ dan berdirinya negara mereka di tanah Palestina, kebakaran besar terjadi di Perbukitan Latrun, di sepanjang Jalan Raya 1 antara Yerusalem dan Jaffa. Puluhan ribu pemukim terpaksa mengungsi di bawah pengepungan.”
Lebih dari sekadar perayaan digital, sejumlah akun Palestina terlihat melangkah lebih jauh. Mereka menyebarkan konten yang secara eksplisit menghasut tindakan serupa.
Panduan membakar dengan cepat menggunakan bahan-bahan rumah tangga mulai beredar, disertai seruan untuk meniru serangan pembakaran sebelumnya.
Sebagai tanggapan atas kekhawatiran ini, pada hari Rabu, pihak kepolisian Israel menangkap seorang pria asal Yerusalem Timur yang mencoba menyalakan api di lahan terbuka di bagian selatan kota.
Pria itu berusaha kabur namun berhasil ditangkap setelah pengejaran singkat. Petugas menemukan korek api, kapas, dan bahan mudah terbakar lainnya pada pria berusia 50-an dari kawasan Umm Tuba tersebut.
Ia kini tengah diinterogasi di kantor polisi Oz.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]