"Angka-angka itu di luar skala dibandingkan dengan 19 tahun
terakhir," kata Mark Parrington, seorang ilmuwan senior di Layanan Pemantauan
Atmosfer Copernicus Uni Eropa.
Dia mengatakan asap dari kebakaran di dekat Antalya dan
Mersin sekarang melayang ke Siprus.
Baca Juga:
Remaja Main Petasan Pemicu Mobil Terbakar di Kembangan Diburu Polisi
Penduduk kota yang terkena dampak mengatakan kepada wartawan
bahwa mereka belum pernah melihat yang seperti itu. Ibrahim Aydn, seorang
petani, mengatakan bahwa dia telah kehilangan semua ternaknya dan hampir
terbunuh saat memadamkan api.
"Semua yang saya miliki terbakar habis. Saya kehilangan
domba dan hewan lainnya," katanya kepada Daily Sabah. "Ini tidak normal. Ini
seperti neraka."
Di seluruh negeri, petugas pemadam kebakaran berjuang
melawan lebih dari 50 titik api. Puluhan orang dirawat di rumah sakit oleh
asap.
Baca Juga:
Kebakaran Gudang Amunisi 60 Ton di Ciangsana Semalam, Tak Ada Korban
Saat berita menyebar, tanda pagar (tagar) #PrayForTurkey
menjadi trending topic di Twitter dengan gambar kehancuran dan peta yang
menunjukkan lokasi lebih dari dua lusin kebakaran di seluruh negeri.
Para menteri pemerintah berspekulasi bahwa penyebabnya
mungkin serangan pembakaran oleh gerakan separatis Kurdi PKK, tetapi tidak
memberikan bukti.